Pematangsiantar - Lima orang ditemukan meninggal dunia dalam kejadian kebakaran rumah sekaligus gudang penyimpanan elpiji di Penyabungan, Kecamatan Siantar Barat, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Sabtu malam, 26 September 2020. Kelimanya masih satu keluarga.
Adanya korban jiwa diketahui setelah api yang meludeskan seisi bangunan yang juga bengkel tersebut berhasil dipadamkan petugas pemadam. Petugas menemukan kelimanya di dua lokasi di dalam bangunan tiga lantai tersebut.
Lima korban adalah Yanti, 39 tahun dan tiga anaknya, yaitu Clarissa Kie 15 tahun; Kenrick Kie, 12 tahun; Kenjiro Kie, 6 tahun, dan Ameng, 67 tahun. Empat korban ditemukan di lantai dua, sedangkan satu korban lagi ditemukan di kamar mandi.
Kelimanya baru dapat dievakuasi beberapa jam usai kebakaran. Kondisi rumah yang berlantai tiga membuat proses evakuasi sulit dilakukan.
Empat orang kami temukan di lantai dua serta satu lainnya di kamar mandi.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Pematangsiantar Josua Haloho yang ditemui di lokasi kebakaran mengatakan kebakaran diduga dipicu ledakan gas LPG di lantai bawah bangunan.
"Informasi dari keluarga ada lima orang di dalam rumah saat kebakaran. Empat orang kami temukan di lantai dua serta satu lainnya di kamar mandi. Semua jenazah sudah dibawa ke RSUD Djasamen Saragih untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan. Untuk penyebab pasti kebakaran pihak Inavis sedang melakukan pendalaman," tutur Josua.
Isak tangis keluarga sempat mewarnai prosesi evakuasi kelima korban pada Minggu dini hari, 27 September 2020. Hendra, suami Yanti, sekaligus ayah dari tiga anak yang meninggal terlihat tak kuasa menahan tangis saat proses indentifikasi oleh pihak RSUD Djasamen Saragih.
Sebelum kebakaran warga sempat mendengar ledakan dari dalam rumah. Ledakan itu langsung memicu kobaran api begitu cepat.
Baca juga:
- Resort Milik Senator DPD Maluku Tengah Terbakar
- Lansia di Deli Serdang Tewas Terbakar di Dalam Kamar Mandi
- Dapur Rumah Kontrakan di Yogyakarta Hangus Terbakar
Salah seorang saksi mata, Abdul mengatakan kejadian tersebut berlangsung usai azan Isya, terdengar beberapa kali ledakan kuat berujung berkobarnya api.
"Kejadian azan Isya, awal suara meledak, kemudian suara meledak lagi dan langsung apinya besar. Iya di sana memang jual tabung gas sekalian bengkel," ungkap dia.
Abdul menambahkan sesaat sebelum api membesar dia melihat pemilik gudang masuk ke dalam bangunan rumah. "Tadi waktu sebelum kebakaran aku lihat pemilik rumah masuk dan belum juga keluar," tuturnya.
Sedikitnya empat unit armada pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Petugas baru bisa menjinakkan si jago merah sekitar tiga jam usai kebakaran. (PEN) []