Yogyakarta - Pada Rabu, 16 September 2020 kejadian pahit menimpa nenek Pujo Raharjo, 74 tahun. Perempuan yang berdomisili di Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta ini harus menelan kenyataan saat dapur rumahnya hangus terbakar.
Kapolsek Danurejan Komisaris Polisi Nuning Sukarminingsih mengatakan kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Api yang diduga berasal dari dapur itu langsung melahap bangunan sisi belakang dengan sangat cepat. Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Iya betul terjadi kebakaran di wilayah Kecamatan Danurejan. Tidak ada korban jiwa hanya kerugian material yang masih dalam perhitungan," kata Kompol Nuning Sukarminingsih kepada wartawan melalui sambungan telepon. Kamis, 17 September 2020.
Menurut Kompol Nuning, bangunan terbakar itu merupakan rumah yang sedang disewa kepada Marina, 40 tahun. Peristiwa bermula kala penyewa rumah Marina memasak nasi menggunakan anglo. Sambari menunggu matang, kemudian Marina menunggu diruang tamu.
Sesaat sebelum kejadian, tetangga rumah melihat asap yang mengepul ke atas dan mencium bau gosong. Kala dicek oleh tetangga rumah yang tak jauh dari tempat kejadian kebakaran (TKP), bau gosong tersebut yang ternyata berasal dari dapur rumah milik nenek Pujo yang disewa oleh Marina.
Petugas kepolisian dan tim pemadam kebakaran saat melakukan evakuasi rumah terbakar (Foto: Dok Polsek Danurejan/Tagar/Evi Nur Afiah).
Warga yang menyaksikan kebarakan tersebut berusaha memandamkan api yang mulai membesar dengan air yang ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selanjutnya saksi menghubungi unit pemadam kebakaran kota Yogyakarta dan pihak kepolisian setempat.
Dalam waktu lebih kurang 20 menit api sudah dapat di padamkan dan situasi dapat terkendali dan kondusif. Sementara bangunan dapur rumah hangus terbakar. Akibat kebatakan itu, beberapa barang berharga milik korban ikut terbakar. "Api membesar sekitar 10 menit membakar dapur rumah dan tempat tidur. Beruntung tim pemadam kebakaran datang cepat," ucapnya.
Kompol Nuning menambahkan, bahwa pihak korban atau pemilik rumah tidak akan melaporkan kejadian kebakaran tersebut kepada pihak kepolisian dan tidak menuntut baik secara pidana maupun perdata. "Korban akan menyelesaikan kejadian tersebut secara kekeluargaan dan akan memperbaiki rumah yang terbakar," ujarnya.
Api membesar sekitar 10 menit membakar dapur rumah dan tempat tidur.
Belakangan ini, banyak musibah kebakaran yang terjadi khususnya di wilayah Kota Yogyakarta. Kebakaran kerap disebabkan oleh kelalaian dan kurangnya kepekaan dari masyarakat.
Kasi Operasional dan penyelematan damkar Kota Yogyakarta Mahargyo meminta kepada emak-emak yang gemar memasak di rumah harus lebih berhati-hati lagi. "Pada dasarnya masyarakat sudah tahu penyebab kebakaran. Tidak jauh dari listrik , kompor, sampah, puntung rokok. Tapi kadang-kadang terjadi dari keteledorannya itu," jelasnya.
Baca Juga:
- Penyebab Apotek Kimia Farma Yogyakarta Terbakar
- Karyawan Toko Meninggal Bakar Diri di Yogyakarta
- Kata Pemilik Toko Terbakar 1 Meninggal di Yogyakarta
Dia mengimbau kepada masyarakat khususnya emak-emak yang gemar memasak, kala mencium bau gas, jangan sekali kali menghidupkan atau mematikan lampu karena akan timbul percikan api.
"Nah kalau mencium seperti itu di ruangan berpotensi akan ada ledakan. Bukan tabungnya, karena tabung itu sudah dirancang sedemikian rupa dan tidak akan meledak, tidak mudah meledak," katanya.
Dia mengungkapkan saat mencium bau seperti itu, segera dibuka jendela, pintu, jangan menghilangkan bau gas dengan kipas angin, dan jangan menghidupkan atau mematikan lamu, dan semua yang berhubungan dengan listrik karena akan menimbulkan ledakan. []
