Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siaga menghadapi libur long weekend pekan mendatang. Gubernur Ganjar Pranowo meminta seluruh tempat wisata di wilayahnya untuk lebih waspada mencegah penyebaran Covid-19 dengan memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes).
Ganjar mengaku pihaknya segera melakukan koordinasi dengan dinas dan instansi terkait guna antisipasi munculnya kerumunan di masa libur panjang akhir pekan, Kamis, 29 Oktiober hingga Minggu, 1 November 2020.
Menurut dia, perlu ada semacam kegiatan yang mengontrol tempat-tempat wisata yang sudah operasional. Tim ini akan berpatroli guna mengingatkan pengelola maupun pengunjung untuk lebih mematuhi protokol kesehatan.
"Nanti kami minta semacam patroli, agar mengontrol tempat-tempat wisata itu," ujar Ganjar, Selasa, 20 Oktober 2020.
Maka protokolnya harus disiapkan betul-betul kalau tidak ya kami tutup.
Ganjar pun menegaskan tidak segan mencabut izin dan menutup lagi tempat wisata yang kedapatan lalai menerapkan protokol kesehatan. "Maka protokolnya harus disiapkan betul-betul kalau tidak ya kami tutup," sebut dia.
Kepada masyarakat, gubernur khas rambut putih ini juga meminta tidak usah berbondong-bondong pulang kampung. Lebih baik, waktu libur dimanfaatkan di rumah bersama keluarganya. Sehingga keamanan kesehatan mereka lebih terjamin.
"Harapan saya, tidak usah mudik saja. Kita tinggal di sana, di tempat masing-masing, kemudian bisa jaga kesehatan. Karena, kalau mudik saya khawatir ramai di jalan berkerumun. Kalau boleh saya sarankan, untuk tidak mudik," katanya.
Baca juga:
- Kuota Pengunjung Jadi 3.500, Borobudur Tambah Petugas Prokes
- Ratusan Wisatawan Mulai Kunjungi Karimunjawa Jepara
- Sinergi OPD Kulon Progo Bangkitkan Pamor Wisata Gua Kiskendo
Antisipasi lain adalah Ganjar meminta seluruh pengurus desa dan kampung memperkuat program Jogo Tonggo dan Kampung Tangguh guna antisipasi para pemudik yang libur long weekend. Sistem pendataan dan sosialisasi protokol kesehatan wajib ditekankan kembali ke pendatang.
Diketahui, Jogo Tonggo dan Kampung Tangguh merupakan program antisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah Jawa Tengah. Dua program itu hasil sinergi ragam elemen masyarakat dan lintas instansi dengan mengedepankan kearifan lokal, yakni gotong royong.
Semisal jika ada salah satu warga yang terkena corona dan karantina mandiri di rumah, maka warga lain di kampung itu akan bergerak membantu pemenuhan kebutuhan harian keluarga itu. Pun demikian ketika ada warga yang terdampak secara ekonomi imbas pandemi, dibantu kebutuhan makannya lewat dapur umum maupun bantuan sosial pemerintah. []