Lebih Pandai Pilih Makanan Saat Diet, Ternyata 5 Menu Olahan Sayuran Ini Justru Bikin Gemuk

Tahukah Anda terdapat 5 jenis makanan berbahan dasar sayuran yang bukannya menyehatkan, melainkan justru menghambat proses penurunan berat badan.
Ilustrasi Diet (Foto: Tagar.id/Talker.news)

TAGAR.id, Jakarta – Kebanyakan orang memilih mengonsumsi sayur saat tengah melaksanakan program diet. Sayur memang kaya akan manfaat, namun tahukah Anda ada pula beberapa jenis sayuran yang justru membuat berat badan sulit turun.

Pasalnya, mengolah sayuran menjadi hidangan lain tak bisa sembarangan. Beberapa resep makanan bisa saja membuat kandungan nutrisi di dalam sayuran tersebut justru menghilang.

Sehingga, bukannya bikin tubuh menjadi lebih sehat dan langsing, melainkan badan malah semakin gemuk. Anda pasti tidak ingin usaha diet untuk menurunkan berat badan itu menjadi sia-sia karena mengonsumsi sayuran yang tidak tepat.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini lima makanan olahan dari sayuran yang berpotensi bisa membuat berat badan bertambah:

1. Jagung Manis

Jagung mengandung fitokimia yang dapat membantu meningkatkan kesehatan mata. Jagung juga mengandung nutrisi seperti zat besi, potasium, dan vitamin B.

Hanya saja, terdapat sejumlah alasan mengapa Anda harus membatasi asupan jagung, terutama jika sedang dalam program diet.

Menurut sebuah penelitian di Harvard, ditemukan fakta bahwa orang yang makan banyak jagung manis cenderung mengalami peningkatan berat badan.

Alasan konsumsi jagung manis dapat menyebabkan kenaikan berat badan adalah karena indeks glikemiknya yang tinggi. Efeknya dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak.

2. Gratin Sayuran

Gratin yang biasa dipadukan dengan sayuran; seperti ubi jalar, parsnip, dan bit memang makanan yang lezat. Namun bukan menu yang cocok untuk diet.

Hidangan itu dinilai dapat memengaruhi berat badan. Hal ini dikarenakan, ketika gratin tersebut disiram dengan krim kental yang terbuat dari keju dan mentega, maka gratin sayuran telah menjadi makanan yang tinggi kalori dan karbohidrat.

3. Kentang

Beberapa orang berpendapat bahwa kentang sebenarnya adalah umbi bukan sayuran. Namun kentang lebih sering dikategorikan dalam jenis sayuran.

Selain enak, kentang mudah diolah menjadi berbagai masakan dan harganya pun relatif terjangkau. Banyak pelaku diet yang mengganti sumber karbohidrat dengan kentang.

Tetapi menurut para ilmuwan di Harvard School of Health, kentang mengandung karbohidrat yang tinggi, sehingga berpotensi menyebabkan diabetes. Para peneliti juga menghubungkan kentang dengan penambahan berat badan dan diabetes.

4. Terong Tempura

Terong ungu adalah sayuran yang kaya nutrisi dan relatif rendah kalori serta dapat menjadi sumber serat dan antioksidan yang baik.

Sayangnya, ketika sayuran tersebut diolah menjadi tempura dengan adonan yang terbuat dari telur, tepung, air, dan digoreng dalam minyak banyak, maka nilai gizinya bisa berubah.

Terong tempura akan menjadi hidangan yang mempunyai kalori tinggi disebabkan bahan dan proses memasaknya. Selain itu, jika hidangan ini disajikan dengan saus celup, maka akan menambah lebih banyak kalori yang tidak baik untuk keseimbangan berat badan.

5. Seledri

Seledri bisa ditambahkan dalam masakan ataupun diolah menjadi jus. Kandungan alami seledri diklaim mampu menjaga kesehatan kulit.

Namun dalam seledri tidak terkandung banyak nutrisi. Dalam satu batang sayuran seledri memiliki sekitar 10 kalori. Meskipun mengandung Vitamin C dan K dan antioksidan, seledri tidak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi harian. []

Berita terkait
Diet Mediterania Ditetapkan Sebagai Diet Terbaik, Ini Alasannya
Diet Mediterania sangat aman dan ramah bagi lingkungan.
Kenali 5 Efek Samping Diet Karbo Sebelum Menjalaninya
Menurut penelitian, diet karbo yang berlebihan ternyata dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan.
4 Manfaat Diet Paleo untuk Kesehatan Tubuh
Makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi dintaranya ikan laut, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran hijau dan zaitun.