Bantaeng - Kehidupan kota yang serba mudah dengan berbagai layanan yang ditawarkan oleh perusahaan ataupun tenaga penyedia jasa rupanya berinvasi ke kehidupan masyarakat di kabupaten. Begitulah yang tampak di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Pantauan Tagar, kehidupan masyarakat di kabupaten kecil berjarak 120 kilometer dari kota Makassar ini tak jauh berbeda dengan orang-orang di perkotaan.
Utamanya dalam hal aktifitas keseharian. Saat ini kehidupan kota benar-benar canggih, sampai-sampai urusan belanja ke warung pun ibu-ibu rumah tangga tak perlu repot membuang waktu dan tenaga untuk belanja ke pasar.
Dengan bantuan teknologi dan aplikasi penyedia layanan jasa, seseorang bisa melakukan transaksi jual beli dari rumah secara online.
Bedanya adalah, teknologi ataupun tenaga penyedia layanan jasa di perkotaan dipegang oleh perusahaan besar dan sudah memiliki nama. Di kabupaten Bantaeng beda lagi.
Beberapa layanan jasa yang tersedia adalah murni digagas oleh orang Bantaeng sendiri. Yang bergerak secara inovatif, mandiri dan secara tidak langsung turut aktif berpartisipasi sebagai penyedia lapangan kerja di daerah setempat.
Adalah Jastipmo, sebuah aplikasi penyedia layanan jasa kurir yang sudah eksis selama tiga tahun terakhir di kota Bantaeng.
"layanan yang tersedia ada jasa kurir antar jemput makanan, titip belanjaan warung atau pasar, ojek motor atau mobil, antar jemput barang pakai pick up, jasa titip lintas daerah juga ada," ujar Andi Batari Yulianingsih atau yang akrab di sapa Nining, saat dijumpai Tagar, Minggu, 29 September 2019.
Sambil memaparkan soal aplikasi Jastipmo yang dikelolanya, sebagai pencetus ia merasa sangat bertanggung jawab atas apa yang ditawarkan kepada publik. Oleh sebab itu, dirinya mengaku sangat berhati-hati dalam mengelola sebuah usaha dalam bidang layanan jasa.
"kepuasan adalah kunci utama, saya sejak awal sampai saat ini selalu berpesan khususnya pada kurir untuk selalu berpakaian rapi dan melayani dengan ikhlas. Harus ramah, sehingga orang-orang nyaman dengan layanan kita," tegasnya.
Jastipmo berawal dari sistem transaksi secara manual, layanan jasa titip lintas daerah yakni Makassar-Bantaeng. Namun seiring waktu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan permintaan para pelanggan, akhirnya kini Jastipmo tampil lebih elegan dengan adanya layanan berbasis aplikasi.
Setiap hari beroperasi selama 12 jam, mulai jam 6 pagi sampai jam 12 malam. Dalam aplikasi Jastipmo sementara ini terdapat belasan merchant makanan dan minuman, dengan armada 4 unit motor, 4 unit mobil dan 2 unit layanan pick up. Jika ingin mendownload aplikasinya cukup memasukkan kata kunci Jastipmo di keyword pencarian playstore.
Selain Jastipmo, ada beberapa layanan jasa lain yang baru-baru ini turut bergabung dan menjadi bagian tenaga penyedia layanan di kabupaten berjuluk Butta Toa ini. Menanggapi hal tersebut, Nining mengaku sama sekali tidak mempermasalahkan. Baginya, jika suatu hal memang dianggap potensial tentu saja mencoba adalah hal yang wajar.
"Yang penting bersaing secara sehat, tidak menjatuh-jatuhkan. Karena rejeki itu sudah diatur. Kita sudah punya bagian masing-masing yang tidak akan tertukar, apalagi Jastipmo juga ya bisa dibilang cukup lama dan sudah punya pelanggannya sendiri," katanya optimis.
Terkait perkembangan bisnis layanan jasa di Bantaeng, Jastipmo yang sudah beroperasi selama hampir tiga tahun akan segera melaunching brand dan aplikasinya dalam waktu dekat.
Fitra, salah satu pelanggan yang sudah lama menggunakan aplikasi Jastipmo mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan tersebut.
"Saya memang terbantu sekali dengan keberadaan Jastipmo. Lebih mudah cuma buka lewat aplikasi dan masalah kelar. Misal lapar tengah malam dan sudah capek untuk masak. Tinggal pencet-pencet HP, buka Jastipmo beres deh," akunya.
Baca juga:
- Petani Bantaeng yang Gagal Panen Dapat Asuransi
- Mitos Hantu Laut Saat Mancing di Bantaeng
- Kemarau Panjang, Petani Bantaeng Gagal Panen
