Jatuh Bangun Anhy-Wawan Merintis D'Kurir di Bantaeng

DKurir menjadi opsi untuk membantu masyarakat mengirim jasa paket, ojek online, antar jemput dan pesan makanan di Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Anhy, Co Founder D\\'Kurir sebelum melakukan pemotongan tumpeng anniversary di Bantaeng, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/fitriani aulia rizka).

Bantaeng - D'Kurir Bantaeng merayakan hari jadi yang pertama di halaman kantornya di Jalan Dahlia, Ruko Kodim Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan pada Senin, 16 September 2019.

D'Kurir Bantaeng merupakan sebuah layanan penerima jasa pengiriman paket, ojek online, jasa antar jemput pesanan makanan ataupun minuman, serta kebutuhan rumah tangga lainnya.

Uniknya, layanan tersebut bisa eksis meski berjalan dengan sistem manual. Sebagaimana diketahui, saat ini sangat marak layanan jasa dengan aplikasi yang berbasis online.

Awalnya cuma coba-coba, tetapi ternyata benar, banyak bisa membantu teman-teman pedagang online shop lainnya.

"Sebenarnya layanan tetap berbasis online, tapi menggunakan sistem manual. Di mana mitra atau customer berhubungan langsung dengan customer service D'Kurir melalui WhatsApp ataupun telepon seluler," kata Anhy, Co Founder D'Kurir Bantaeng.

Pada acara anniversary pertama, pendiri D'Kurir, Wawan mengaku sangat bersyukur atas segala torehan yang telah dia capai selama setahun kemarin. 

Bagi dia, D'Kurir bukan hanya sebatas peluang usaha, akan tetapi menjadi capaian terbaik sang perintis setelah berhasil membentuk sebuah mitra kerja layaknya jalinan keluarga.

Hingga saat ini, lanjutnya, usaha layanan jasa rintisannya sudah memiliki enam anggota kurir yang aktif bekerja mulai jam 7 pagi hingga jam 12 malam.

Menjemput Rezeki dari Bisnis Makan 

Di sela-sela acara, sambil menyambut satu per satu tamu yang memasuki halaman, Anhy mengisahkan awal perjuangannya tepat setahun yang lalu, saat merintis D'Kurir bersama sang suami, Wawan.

Jauh sebelum berinisiatif membentuk D'Kurir, mereka berdua sudah jatuh bangun dengan beberapa usaha jualan online seperti berdagang gorengan dan aneka macam kue. 

Di mata Anhy, setiap orang memang bisa menjadi pengusaha, asalkan memiliki media sosial. Dia tidak dapat memungkiri pedagang online saat ini kian menjamur di media sosial. Terlebih di Instagram dan Facebook

Berdagang di media sosial yang jelas tak lagi membutuh etalase. Cukup memposting gambar dagangan semenarik mungkin, lengkap dengan keterangan untuk memikat mata konsumen. Setelah itu, tinggal menjalankan transaksi.

Wawan dan Anhy, pasangan suami istri dari Bantaeng ini juga pernah menjual makanan secara online. Mereka bangun pagi buta untuk berbelanja bahan, lalu mengolahnya. Kemudian memasak hingga tahap memposting di media sosial berhasil dilakoni berdua. 

Setelah itu, mereka menawarkan camilan buatannya di tiap grup atau forum dagang di media sosial. Betul-betul langkah perjuangan yang berisiko. 

Bagaimana jika dagangannya tidak laku? Bagaimana jika makanannya rusak? Bagaimana jika orang-orang tidak suka rasa masakannya? Bagaimana menanggapi keluhan dan permintaan ini itu sesuai selera pelanggan? Bagaimana jika dagangan mereka sama sekali tidak dilirik? Bagaimana mereka akan mengembalikan modal? Dan banyak bagaimana-bagaimana lain yang akan menjadi taruhan seorang pedagang makanan online.

Tetapi apapun itu, nekat menjadi salah satu modal utama pedagang untuk mencapai kesuksesan. Berkali-kali jatuh bangun dalam dunia usaha tidak menyurutkan niat mereka untuk bisa berhasil di dunia marketing online.

Setelah bisnis jualannya pasang surut, kemudian Anhy dan Wawan secara bertahap mulai mengubah metode dengan cara dan strategi yang berbeda.

"Kalau main Facebook-kan memang ramai orang jualan, ya kenapa tidak saya buat jasa pengiriman saja. Awalnya cuma coba-coba, tetapi ternyata benar, banyak bisa membantu teman-teman pedagang online shop lainnya," tutur Anhy.

D'Kurir Digagas untuk Membantu Masyarakat

D\'KurirSegenap Crew D\'Kurir di Bantaeng. (Foto: dok. D\'Kurir)

Anhy dan Wawan sempat menelan pil pahit karena gagal bersaing di antara banyaknya pedagang online yang sudah punya pasarnya masing-masing, sementara mereka baru saja merintis bisnis. 

Dengan kata lain mereka sempat kalah telak dengan pedagang yang sudah punya langganan tetap. Namun dari situ pula mereka belajar. Anhy dan Wawan melihat celah yang bisa dimasuki di dunia pedagang online. Jelas, para pedagang online juga butuh jasa kurir untuk pengiriman barang.

Tepat setahun lalu, pasutri asal Bantaeng ini mulai menjalin relasi dengan orang-orang yang akan berlangganan jasa antar jemput sistem kerja D'Kurir. 

Selain memanfaatkan keberadaan media sosial untuk promosi, mereka juga membagi-bagikan brosur dan kartu nama untuk memperkenalkan diri. 

Tentunya, agar orang-orang mengetahui, kini telah ada jasa kurir di Bantaeng yang siap membantu mereka yang acap kali kerepotan untuk mengirimkan barang. 

Anhy juga menjamin bisnisnya tidak mematok harga selangit. Untuk jasa kurir area Bantaeng saja, costumer cukup merogoh kocek Rp 5000.

Berawal dari penghasilan Rp 40.000 per hari. Saat itu Anhy masih merangkap kerja sebagai customer service, mengontrol jasa pengiriman. Sedangkan Wawan, bertugas sebagai kurir yang mengantarkan pesanan orang-orang secara tepat waktu.

Menurut Anhy, D'Kurir sangat luar biasa. Dia berpikir, mengapa tidak dari dulu saja menjalani usaha ini. Jadi, dia tidak perlu ke pasar pagi buta, tidak harus meracik bumbu makanan, tidak perlu khawatir orang-orang tak suka cita rasa masakannya. 

Hanya bermodalkan bensin dan tenaga, perlahan dia berhasil menciptakan sebuah peluang usaha yang turut membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

Perlahan Merekrut Pegawai

Semakin ke sini, kian banyak toko dan pedagang online yang ingin menjadi mitranya. Hal tersebut membuat Anhy dan Wawan kewalahan. Bagaimana mungkin semua layanan dapat diterimanya, sementara hanya ada satu tenaga kurir. 

Akhirnya secara bertahap, dia merekrut anggota yang siap bergabung dengan D'Kurir. Dengan bertambahnya armada, maka akan semakin ringan pula traffic antar jemput pesanan. Tepat pada 3 Agustus 2019, D'Kurir resmi berkantor yang sekaligus menjadi pangkalan para armadanya. 

Kami berharap untuk selalu bisa memberikan pelayanan cepat, tepat dan amanah.

Sebuah peningkatan yang signifikan, mulai dari usaha yang digeluti hanya berdua di rumah, kemudian menjelma semakin besar dengan "mengaktifkan" sebuah kantor sederhana dan bisa mempekerjakan beberapa orang.

Menarik Minat Pejabat

Hal inovatif bentukannya kemudian dilirik pemerintah daerah setempat, yakni Kepala Dinas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bantaeng, Syahrul Bayan.

Pejabat itu memang akrab dengan jejaring sosial media. Tak ayal ia kerap menggunakan layanan jasa antar jemput D'Kurir. 

Meski baru dua bulan, Syahrul Bayan akrab dengan D'Kurir. Dia sangat menyuporteri usaha rintisan pasutri itu.

Ini bagian pengentasan pengangguran juga. Yang jelas Diskominfo supporting. Bahkan kami sudah mengarahkan juga untuk penggunaan BPJS Ketenagakerjaannya.

Bentuk support dari Syahrul ialah ingin melihat D'Kurir naik selevel lagi dengan cara memanfaatkan aplikasi berbasis online seperti vendor-vendor layanan jasa lainnya. 

Dia meyakinkan bahwa Tim IT Diskominfo Bantaeng bakal mencari formulasi yang tepat untuk maintenance aplikasi D'Kurir nantinya.

Bukan tanpa sebab mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Bantaeng ini mendukung segenap usaha yang disajikan D'Kurir. Pasalnya, penyedia layanan jasa itu ia yakini mampu membantu Pemkab Bantaeng untuk mengentaskan pengangguran.

"Ya ini bagian pengentasan pengangguran juga. Yang jelas Diskominfo supporting. Bahkan kami sudah mengarahkan juga untuk penggunaan BPJS Ketenagakerjaannya," kata dia.

Pria yang aktif berselancar di dunia maya itu yakin D'Kurir akan sukses. Dia sedikit bercerita saat tengah berolahraga sepeda. Ketika Syahrul sudah merasa letih, saat itu juga D'Kurir menjemputnya. 

"Tinggal hubungi. Cepat, aman dan sesuai harapan," ucapnya dengan nada bangga.

Untuk anniversary pertama ini, Syahrul Bayan berharap D'Kurir ke depannya dapat lebih baik lagi dan lebih bermanfaat untuk masyarakat Bantaeng. Adapun saran dan kritikan menjadi pemicu kinerja yang harus semakin dioptimalkan.

Pada kesempatan itu, Tagar menyempatkan untuk berbincang dengan beberapa mitra yang turut hadir memeriahkan perayaan anniversary D'Kurir.

Pelayanan bagus, sangat membantu proses pengiriman. Disarankan D'Kurir menambah personil, karena kadang overload atau pesanan menumpuk. Begitulah kesan yang disampaikan pemilik merchant Greentea Sundari, dan Bunda Tatang Beat.

Ada juga yang memberi masukan untuk penambahan operator atau customer service. Saran tersebut diutarakan Nurbaety, pemilik toko Burger Amirah. Dia kadang bingung karena harus menghubungi kontak driver langsung. Sementara kurir ada lebih dari satu. 

Menurut dia, apabila ada operator tambahan yang khusus memantau kurir mana yang sedang kosong, pasti akan memudahkan bagi merchant agar tidak bingung mencari kurir.

Menanggapi hal tersebut, Anhy mengatakan, setelah acara annirversary dia memang telah menyiapkan perekrutan karyawan baru. Dengan tambahan 10 armada baru dia berharap mampu meminimalisir beberapa keluhan pelanggannya.

"Kami berharap untuk selalu bisa memberikan pelayanan cepat, tepat dan amanah," kata Anhy optimis. []

Berita terkait
Mitos Hantu Laut Saat Mancing di Bantaeng
Orang di Bantaeng, Sulawesi Selatan, memiliki mitos-mitos yang dilarang ketika memancing di laut. Ini alasannya.
Kuntilanak Penculik dari Bantaeng Sulawesi Bernama Anja
Menjadi cerita turun-temurun Anja sosok kuntilanak menakutkan di Banteang, Sulawesi Selatan, karena kerap menculik anak kecil selepas magrib.
Syakila, Bayi Disiksa Nenek Tiri Viral di Bantaeng
Syakila, bayi berusia dua tahun di Bantaeng, pada awalnya segalanya baik ketika orang tuanya rukun. Sampai kemudian ayah-ibunya bercerai.
0
Beli Migor Pakai PeduliLindugi Dinilai Sulitkan Rakyat
Masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak semua masyarakat mempunyai android. Dia juga mempertanyakan, mengapa orang susah dibikin susah.