Lawan Arema FC, Persebaya Berpeluang Kembali ke GBT

Persebaya Surabaya berharap Derby Jatim melawan rival bebuyutan Arema FC bisa digelar di Stadion Gelora Bung Tomo bila diizinkan bermain di GBT.
Persebaya Surabaya saat menjalani latihan menjelang laga Shopee Liga 1 2019 melawan Madura United, Senin 2 Desemnber 2019. Persebaya juga berpeluang bisa kembali menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, saat menjamu lawan-lawannya. (Foto: Tagar/Haris Dwi Susanto)

Surabaya - Persebaya Surabaya berpeluang bisa menggelar pertandingan kandang di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Bila kembali diizinkan, Persebaya berharap Derbi Jatim melawan rival bebuyutan Arema FC di kompetisi Shopee Liga 1 2019 dilaksanakan di Surabaya. 

Duel klasik yang mempertemukan dua raksasa dari Jatim itu baru akan digelar pada Kamis 12 Desember 2019. Bila izin diberikan, maka Persebaya bisa menjamu Arema meski harus tanpa penonton di Surabaya

Asisten pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro menyambut gembira bila Bajol Ijo kembali bermain di Surabaya. Dirinya juga berharap pertandingan Persebaya menghadapi Arema FC bisa digelar di Stadion GBT. Lantaran laga tersebut memiliki tensi tinggi. Pasalnya, kedua tim memiliki rivalitas cukup panas di Jawa Timur.

Meski di sana (Stadion Batakan) lapangannya bagus, tapi kami bisa menghemat ongkos karena tak perlu ke Balikpapan saat laga kandang

"Tujuannya kita ingin bermain di kandang sendiri (melawan Arema). Apalagi pertandingan bisa digelar dengan penonton. Ini tentu hal yang luar biasa," ujar Bejo.

Tidak hanya saat melawan Arema FC, menurut Bejo, dengan diizinkannya kembali bermain di Surabaya, Persebaya bakal diuntungkan. Tim, terutama, bisa menghemat biaya. Sebelumnya tim harus bermain di Balikpapan saat menggelar pertandingan kandang.

"Kalau bisa bermain di Surabaya berarti tidak perlu jauh-jauh lagi. Meski di sana (Stadion Batakan) lapangannya bagus, tapi kami bisa menghemat ongkos karena tak perlu ke Balikpapan saat laga kandang," kata Bejo.

Dari dua pertandingan home terakhir, Persebaya menjamu PSM Makassar dan Semen Padang di Stadion Batakan, Balikpapan. Persebaya harus memindahkan laga kandang setelah tak mendapat izin bermain di Stadion GBT pasca kerusuhan suporter usai laga melawan PSS Sleman, 29 Oktober 2019. 

Setelah insiden rusuh usai kekalahan Persebaya 2-3 dari PSS, pihak kepolisian tidak lagi memberikan izin. Tak hanya itu, Persebaya juga mendapat sanksi berat dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Mereka bertanding tanpa penonton baik home dan away hingga akhir musim. Belum lagi dengan denda uang senilai Rp 200 juta.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan Persebaya sudah mendapat lampu hijau menggunakan stadion berkapasitas 55.000 penonton ini dengan syarat yang harus dipenuhi oleh Persebaya. 

"Kami akan melakukan evaluasi untuk pertandingan berikutnya. Mudah-mudahan ada lampu hijau," kata Sandi.

Persebaya sendiri akan melakoni laga tandang melawan tim Jatim lainnya, Madura United, Senin 2 Desember 2019. Tim pun sudah melakukan persiapan akhir usai ditahan Semen Padang 1-1. 

Persebaya kembali bermain di kandang sendiri dengan menghadapi Bhayangkara FC, Minggu 8 Desember 2019. Selanjutnya, mereka menjamu Arema FC. Hanya belum diketahui apakah Persebaya sudah bisa bermain di Stadion GBT saat menjamu Bhayangkara FC. []

Berita terkait
Polrestabes Surabaya Beri Izin Persebaya Main di GBT
Polrestabes Surabaya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum memberikan izin pertandingan untuk Persebaya.
Persebaya Gagal, Pelatih Aji Akui Tak Beruntung
Persebaya Surabaya gagal meraih tiga poin setelah bermain imbang 1-1 melawan Semen Padang. Pelatih Aji Santoso menilai tim kurang beruntung.
Lawan Semen Padang, Persebaya Ingin Menang Lagi
Persebaya Surabaya ingin menang lagi saat menjalani laga kedua di Stadion Batakan, Balikpapan, menghadapi juru kunci Semen Padang.