Larikan Jenazah Bayi, Driver Ojol Padang Minta Maaf

Driver Ojol di Kota Padang meminta maaf atas insiden melarikan jenazah bayi dari kamar mayat RSUP M Djamil Padang.
Sejumlah para Ojol mendatangi RSUP M Djamil Padang untuk mengurus kepulangan jenazah bayi rekannya. (Foto: Tagar/dok. RSUP M Djamil Padang)

Padang - Kisruh aksi driver ojek online (Ojol) di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang membawa jenazah seorang bayi dari kamar mayat RSUP M Djamil Padang pada Selasa 19 November 2019, berakhir damai.

Driver Ojol resmi meminta maaf kepada pihak rumah sakit dalam pertemuan yang dihadiri pimpinan RSUP M Djamil Padang dan pimpinan regional Gojek Kota Padang pada Rabu 20 November 2019.

Kami terpancing emosi dan rasa solidaritas. Tindakan itu dilakukan tanpa disuruh, hanya spontanitas para driver Ojol.

Ketua korlap driver Ojol Padang Selatan, Alfiandri, mengakui membawa paksa jenazah dari kamar mayat adalah tindakan salah. Namun hal itu murni dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama rekan seprofesi.

"Jadi kami semua driver Ojol di Sumbar meminta maaf atas kejadian kemarin, ini miss komunikasi aja. Kami pun tidak tahu standar operasional prosedur pemulangan jenazah," katanya usai menggelar pertemuan di RSUP M Djamil Padang.

Dia menjelaskan, jenazah bayi yang dibawa rombongan driver menggunakan sepeda motor adalah anak dari seorang driver Ojol. Tindakan paksa yang dilakukan itu karena terbawa emosi, sebab jenazah telah lama berada di kamar mayat.

"Kami terpancing emosi dan rasa solidaritas. Tindakan itu dilakukan tanpa disuruh, hanya spontanitas para driver Ojol," katanya.

Saat keributan terjadi, cukup banyak driver Ojol yang berkumpul di RSUP M Djamil Padang. Setidaknya terdapat 63 komunitas dari berbagai daerah ikut berpartisipasi dan peduli menolong anak dari rekannya yang tertahan lantaran urusan administrasi pembayaran rumah sakit.

Sementara itu, Dirut RSUP M Djamil Padang, Yusirwan Yusuf, mengakui insiden tersebut sangat merugikan pihak rumah sakit. Sebab opini yang berkembang di tengah masyarakat luas, seakan-akan yang salah adalah pihak rumah sakit.

Kendati begitu, pihaknya mengaku telah menerima permintaan maaf dari para driver Ojol. "Jujur saya lelah sekali, tidak bisa tidur semalam. Tidak bisa tidur bukan karena kami salah, tapi opini yang berkembang tersebut," katanya.

Di sisi lain, pihak RSUP M Djamil juga membebaskan segala beban biaya perawatan kepada keluarga bayi bernama Ramadhan Khalif Putra yang nilainya mencapai Rp 25 juta dan dinyatakan meninggal pada Selasa 19 November 2019.

"Kemarin sore Direksi memutuskan untuk mengratiskan biaya perawatan," kata Penjabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil Padang, Gustavianof.

Keputusan tersebut diambil lantaran pertimbangan orang tua sang bayi tergolong kurang mampu secara ekonomi. Pihaknya mengklaim, menggalang dana pribadi untuk membiayai sehingga keluarga tidak perlu mencari maupun melakukan penggalangan dana.

"Kami tegaskan lagi, tidak pernah sama sekali kami menghalangi dan menahan jenazah Khalif untuk dibawa pulang. Kami ini rumah sakit pemerintah, dan bahkan tidak pernah sama sekali menananyakan kepada setiap pasien yang berobat apakah memiliki biaya untuk pengobatan," tuturnya. []

Berita terkait
Insiden Jenazah Bayi, Ojol dan RSUP M Djamil Padang
Sejumlah driver Ojol di Kota Padang membawa jenazah bayi ke luar dari RSUP M Djamil.
Pelajar di Padang Tersangka Usai Tabrak Mahasiswa
Seorang pelajar SMP di Kota Padang, Sumatera Barat menjadi tersangka usai menabrak pejalan kaki dan belasan sepeda motor.
Abrasi di Pantai Padang Ancam Keselamatan Wisatawan
Abrasi yang terjadi di Pantai Padang, Sumbar meresahkan warga, khususnya bagi wisatawan karena ketiadaaan papan bicara.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).