Padang - Abrasi yang terjadi di Pantai Padang, Sumatera Barat (Sumbar) meresahkan warga, khususnya bagi wisatawan. Pasalnya, ketiadaaan papan bicara dan tembok pembatas di Pantai Padang.
Salah seorang warga Padang, Khadijah mengaku cemas jika berkunjung ke Pantai Padang karena tidak ada papan peringatan di kawasan tepian pantai terkena dampak abrasi.
"Beberapa hari lalu saya terjatuh disekitaran tugu perdamaian, saya berdiri di atas bebatuan dan langsung ambruk," kata Khadijah, Selasa 19 November 2019.
Meskipun hanya mengalami luka ringan, namun Khadijah berharap agar pihak terkait memajang papan peringatan di kawasan tersebut agar tidak terjadi kejadian yang sama.
Saya berdiri di atas bebatuan dan langsung ambruk.
"Saya lihat banyak pengunjung yang berdiri di sana, bahkan ada anak-anak juga," ujar perempuan 24 tahun ini.
Hal senada juga disampaikan seorang mahasiswa di Padang, Siska. Ia menilai kawasan yang terkena dampak abrasi harus diberikan pagar agar pengunjung tidak masuk ke kawasan tersebut.
"Di sana tidak ada tulisan dilarang atau plang peringatan agar pengunjung menjauhi kawasan bangunan yang pecah karena dampak abrasi. Yang ada hanya tulisan dilarang berjualan di kawasan itu," ucapnya.
Dia berharap, agar pemerintah segera bertindak untuk memperbaiki bangunan atau tembok batas yang rusak tersebut sebab membahayakan bagi pengunjung. Setidaknya, kata dia, ada solusi sementara agar pengunjung aman berada di lokasi itu.
"Paling tidak dipasang papan peringatan atau larangan agar masyarakat berhati-hati," tuturnya.
Dari pantauan Tagar, tampak tembok pembatas antara bangunan tugu perdamaian dengan batu pemecah ombak mulai retak dan runtuh. Di kawasan tembok yang retak-retak, tampak tumpukan karung berisi tanah. []
Baca juga:
- Damkar Padang Bakar Sarang Tawon Resahkan Warga
- Bos Air Mineral Kemasan di Padang Ditahan Polisi
- Pelajar di Padang Tersangka Usai Tabrak Mahasiswa