Solo - Sarjono, 67 tahun, tewas setelah tertabrak kereta api (KA) Pasundan jurusan Surabaya-Bandung yang tengah melintas di pintu perlintasan kereta api Ledoksari, Jebres, Solo, Selasa 15 Oktober 2019 siang.
Sarjono diduga sengaja menabrakkan diri karena tak menghiraukan peringatan dari petugas palang.
Kapolsek Jebres, Kompol Juliana mengatakan, Sarjono merupakan warga Wonogiri, Jawa Tengah. Menurut keterangan dari sejumlah warga, kejadian tersebut terjadi pada pukul 12.52 WIB.
Awalnya petugas palang sudah menutup pintu perlintasan kereta api. Sebelum peristiwa, Sarjono saat itu tengah berjalan menuju tambal ban di dekat pintu perlintasan dan duduk di sana.
Saat ditanya warga, Sarjono hanya terdiam. Sarjono terkesan seperti orang linglung atau bingung.
Pintu sudah tertutup, tapi korban tetap berlari ketika saya memperingatkannya, hingga akhirnya tertabrak kereta api
Sesaat kemudian, tiba-tiba saja Sarjono berlari saat mengetahui kereta api melintas. Dia berlari dari utara menuju ke palang perlintasan dan menghadap ke arah kereta untuk menabrakkan diri.
"Karyawan stasiun sudah memperingatkan korban dengan membunyikan peluit, namun tidak digubris oleh korban," ujar Kompol Yuliana, ditemui di lokasi kejadian.
Kompol Yuliana mengatakan, soal penyebab Sarjono nekat menabrakkan diri ke kereta api masih belum diketahui. Jenazahnya telah dibawa ke RSUD Dokter Moewardi Solo untuk divisum.
Sementara itu, salah seorang petugas perlintasan kereta api, Dwi Fitrianto mengaku sempat memperingatkan Sarjono dan memanggil untuk keluar lintas dengan menggunakan peluit. Namun, Sarjono tidak mengindahkan peringatan tersebut.
"Pintu sudah tertutup, tapi korban tetap berlari ketika saya memperingatkannya, hingga akhirnya tertabrak kereta api," jelasnya.[]