Yogyakarta - Wilayah DIY dan Jawa Tengah sedang ramai-ramainya membicarakan ular kobra. Pasalnya sudah banyak masyarakat yang diteror ular kobra, banyak anakan dari ular berbisa kobra masuk ke pemukiman bahkan rumah. Lalu apa yang dilakukan saat apes ketemu melata yang biasa disebuut ular sendok ini?
Fenomena yang membuat warga resah ini turut menjadi perhatian para pawang ular kobra. Gigitan berbisa ular bernama latik Ophiophagus hannah ini berpotensi mematikan. Langkah terbaik adalah menjauhinya dengan cara yang benar. Jika salah langkah, dikhawatirkan malah membahayakan nyawa seseorang.
Ketua tim Rescue Animal Keeper Jogja dan Pengawalan Korban DIY Saliyo mengatakan sebenarnya ular kobra lebih cenderung menjauhi manusia. Namun ketika merasa terganggu, ular kobra akan memberi peringatan atas ketidaknyamanannya. Tanda ketidaknyamanan itu dengan mengangkat seperempat badannya serta memipihkan lehernya seperti sendok.
Menurut Saliyo jika tiba-tiba menjumpai ular kobra, langkah tepat adalah jangan menggerakkan badan sejenak. Dia dan menunggu beberapa waktu. Jika ular tersebut merayap mulai menjauh, baru menghindar mencari daerah aman. "Dari karakter kobra yang agresif, maka akan menyerang manusia ketika merasa terganggu," katanya kepada Tagar, Minggu 15 Desember 2019.
Saliyo mengatakan jika menemukan ular kobra masuk ke rumah, segera meminta bantuan ke orang yang berpengalaman atau pawang ular untuk mengevakuasi. Namun jika kondisi darurat bisa mengusirnya dengan kayu atau bambu dengan panjang 3 meter. "Semburan ular kobra bisa mencapai kira-kira sejauh 2,5 meter tanpa bantuan angin," ungkapnya.
Dia mengatakan saat menjumpainya di dalam ruangan, bisa membuka pintu yang lebih dekat dengan arah keluar sambil menyemprotkan obat semprotan serangga. Agar ular tidak masuk rumah di pojok ruangan pintu atau setiap celah rumah diberi kapur barus karena ular tidak menyukai bau-bau zat kimia. "Menjaga kebersihan lingkungan juga sangat diperlukan. Ular suka tempat yang lembab," katanya.
Semburan ular kobra bisa mencapai kira-kira sejauh 2,5 meter tanpa bantuan angin.
Sekedar informasi, dalam dua minggu terakhir ini masyarakat diresahkan oleh teror ular kobra. Ular yang bisa mencapai panjang 5 meter ini kerap meneror warga di berbagai tempat seperti gorong-gorong, sawah, sungai, jalan atau bahkan di dalam rumah.
Menurut Saliyo, dalam setahun rata-rata ular mengalami satu musim kawin di awal musim kemarau. Biasanya ular kobra besar atau indukan keluar untuk bereproduksi dan musim menetas di awal musim hujan.
Ular kobra lebih sering muncal karena curah hujan yang semakin tinggi yang berdampak banjir. Sarang ular kobra terendam lalu bermigrasi ke temmpat yang lebih nyaman. Cuaca dingin sangat berpotensi bermigrasi mencari lokasi yang hangat dan nyaman, salah satunya memasuki permukiman atau rumah. []
Baca Juga:
Lihat Foto: