Kuliner Khas Daerah Buruan Para Pemudik

Hastag PesonaMudik2019 menjadi trending topik di media sosial Twitter.
Kuliner khas Palembang, kue Srikaya Daun Pandan (Foto: Twitter/@AtikaAyudiani98)

Jakarta - Hastag PesonaMudik2019 menjadi trending topik di media sosial Twitter. Hal itu terlihat dari sejumlah unggahan foto kuliner daerah oleh netizen.

Mengingat libur Lebaran masih lama, pemudik yang menghabiskan waktunya untuk berburu kuliner khas daerah. Berikut Tagar membagikan jenis-jenis kuliner khas daerah yang dirangkum dari akun @AtikaAyudiani98 dan @journalasad di media sosial Twitter:

1. Kue Kantong Semar

Kue Kantong SemarKuliner khas Kota Singkawang, Kue Kantong Semar (Foto: Twitter/ @Fatraya_arahab)

Salah satu jajanan pasar yang ikonik asal Kota Singkawang adalah kantong semar. Jajanan itu ditaruh di dalam kantong semar yang banyak ditemui di hutan atau pekarangan kawasan Kalimantan Barat. Sesuai dengan namanya memiliki kantong yang besar melebar mirip perut Semar, salah satu tokoh pewayangan Jawa.

Untuk membuat kue kantong semar, warga Singkawang berburu tumbuhan kantong semar dengan mengambil yang berukuran agak besar dan kecokelatan. Lalu bagian dalam kantong semar dicuci bersih dan disikat hingga tidak tersisa kotoran, serangga dan tanah di dalamnya.

Kemudian bagian pinggir 'mulut' kantong semar digunting sehingga terbentuk kantong yang rapi, meskipun ukurannya tak sama, karena akan dijadikan sebagai cetakan kue kantong semar.

Cetakan tersebut diisi beras ketan putih yang sudah direndam dan dicuci. Selanjutnya, campurkan santan segar, gula, garam, dan tambahkan kacang beras atau kacang tolo yang sudah dicuci dan masukkan ke kukusan. Tunggu selama dua jam hingga kue kantong semar matang.

Kue matang terlihat dari warnanya ynag berubah menjadi kecokelatan. Setelah dingin, kue baru bisa dinikmati dengan rasa yang kenyal pulen dan rasa gurih manis. Selain itu, ada tekstur empuk dan gurih dari kacang berasnya.

Kue kantong semar ini dikenal dengan nama Cong Thien Ang. Harga per buah sekitar Rp 3.000 - Rp 5.000. Sebenarnya bukan hanya di Pontianak, di daerah Pekanbaru, Riau juga dikenal kue seperti ini.

2. Roti Kilai Jala

Roti Kilai JalaKuliner khas Tanjung Pinang, Roti Kilai Jala (Foto: Twitter/@AtikaAyudiani98)

Makanan yang berbentuk jala atau jaring  tersebut merupakan makanan khas dari Kepulauan Riau dan Melayu, Sumatera Utara. Kuliner ini paling enak disantap bersama dengan kuah kari kambing, kari ayam, dan kari sapi.

Menurut budayawan M Muhar Omtatok, roti jala merupakan makanan Melayu yang diadaptasi dari India. Roti jala juga terdapat di Kepulauan Riau dengan nama roti kilai.

Selain populer di Tanjung Pinang, Riau, kuliner ini juga terkenal di Timur Tengah. Makanan ini cocok disantap pada sore hari yang dilengkapi dengan suguhan kopi bahkan pada saat Ramadan, cocok untuk buka puasa.

Terdapat banyak kreasi dan variasi hidangan yang dikombinasikan untuk meciptakan cita rasa yang unik misalnya, dihidangkan dengan kuah durian atau disuguhkan bersama saus cokelat

3. Srikaya Daun Pandan

Srikaya Daun PandanKuliner khas Palembang, kue Srikaya Daun Pandan (Foto: Twitter/@AtikaAyudiani98)

Banyak orang yang tidak menduga jika makanan yang berwarna hijau beraroma daun pandan itu berasal dari Palembang. Orang hanya mengetahui makanan khas Palembang adalah pempek.

Kuliner yang satu ini biasanya disantap bersama ketan. Makanan tradisional ini sangat mudah ditemui di pasar-pasar tradisional Palembang seperti di Pasar Kuto, Pasar Cinde, Pasar Perumnas, Pasar Lemabang, dan Pasar Plaju dengan harga yang sangat terjangkau yakni, Rp 3.000 hingga Rp5.000 per mangkuk kecil.

Budayawan Palembang Andi Syarifuddin mengatakan, Kue Srikaya Daun Pandan muncul karena adanya pengaruh budaya masyarakat setempat yang memuliakan tamu. Dikenal sebagai daerah kesultanan, masyarakat Palembang menjalani kehidupan sosial berdasarkan nilai-nilai Islami.

Dalam ajaran Islam, selain mematuhi ajaran agama, kehadiran tamu juga diyakini mendatangkan rezeki. Kearifan lokal ini masih terlihat nyata dalam kehidupan masyarakat Kota Palembang. Saat menjamu tamu, kue srikaya ini dijadikan makanan penutup. Kue tersebut dinikmati sambil bersenda gurau.

4. Model Ikan

Model IkanKuliner khas Palembang, Model Ikan (Foto: Twitter/@journalasad)

Umumnya dibuat dari adonan yang sama dengan pempek kapal selam. Bedanya, model diisi dengan tahu dan digoreng sebelum disajikan.

Makanan unik itu dihidangkan dengan kuah yang terbuat dari kaldu udang, dicampur dengan bihun, Biasanya dicampur dengan timun dan ebi.

Model ini tersedia dua macam yakni, model ikan dan model gendum. Model ikan dibuat dengan bahan yang hampir sama dengan pempek. Sedangkan model gendum terbuat dari tepung terigu. Biasanya model gendum ini lebih murah daripada model ikan. Model sangat terkenal juga di Kota Palembang.

5. Serabi Notosuman Serabi NotosumanKuliner khas Solo, Jawa Tengah, Serabi Notosuman (Foto:Twitter/@journalasad)

Serabi Notosuman adalah salah satu kudapan bercitarasa manis yang sangat tersohor di Solo, Jawa Tengah. Namanya diambil dari nama daerah Notokusuman, yang sering disingkat menjadi Notosuman.

Pada awalnya dirintis oleh pasangan suami istri Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan pada tahun 1923. Keduanya menjalani kehidupan sebagai penjual kue Apem dan mereka sering menerima pesanan apem dari para tetangganya. Lama-kelamaan kelezatan resep apem dari pasangan suami istri ini semakin populer dan mereka pun mulai mengembangkan resep serabi.

Makanan ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan digoreng di atas arang mirip pannekoek atau pannenkoek. Seiring berjalannya waktu, serabi yang dulu hanya disediakan dengan dua cita rasa yakni, original dan cokelat. Namun kini telah bertambah cita rasa yakni, rasa keju.[]

Artikel lainnya:

Berita terkait