Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti mengungkapkan, vaksin virus corona atau Covid-19 dari Sinovac lebih baik daripada yang lain untuk Indonesia.
"Pemahaman Indonesia memang lebih baik untuk vaksin produksi Sinovac karena Indonesia terlibat dalam uji klinis tahap tiga, serta PT Bio Farma (Persero) akan terlibat juga dalam proses produksinya pada tahapan tertentu," kata Brian lewat keterangan tertulis yang diterima Tagar, Sabtu, 7 November 2020.
Persetujuan tetap akan diberikan ketika uji klinis tahap tiga.
"Dan kita ketahui bahwa Bio Farma dalam produksi vaksin dan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dalam uji klinis vaksin memiliki kredibilitas tinggi secara internasional," sambungnya.
Brian meminta masyarakat tak khawatir dan ragu terhadap kesimpulan dan rekomendasi akhir dari vaksin Covid nantinya. Apalagi, proses penemuan vaksin ini juga melibatkan Indonesia In Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Baca juga:
- Berapa Jam Antibodi Muncul Setelah Disuntik Vaksin Corona?
- Melaney Ricardo Anemia saat Positif Corona, Apa Dampaknya?
- Penelitian Sebut Golongan Darah O Lebih Kebal Virus Corona
Ia menegaskan, prinsip keamanan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Selain itu, pemerintah juga melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberikan izin edar dan persetujuan penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA).
Brian menuturkan, saat ini BPOM tengah melakukan kunjungan ke pabrik Sinovac di Tiongkok untuk melakukan penilaian proses produksi, bersamaan dengan uji klinis tahap tiga yang sedang berlangsung.
"Tentunya persetujuan tetap akan diberikan ketika uji klinis tahap tiga telah selesai dilakukan, dan minimal interim report sudah diserahkan oleh lembaga yang melakukan uji klinis tersebut," ujar Brian.
Selain Sinovac, Indonesia akan kedatangan vaksin virus corona dari CanSino, dan berasal dari AstraZeneca dan Sinopharm.