Kronologi Kerusuhan Hari ini di Sarinah Jakarta

Begini kronologi bentrok Sarinah Kamis 23 Mei dini hari, ricuh antara polisi dan massa aksi menolak hasil pilpres.
Papan yang awalnya bertuliskan Sarinah telah rusak akibat amukan massa. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Bentrokan antara polisi dan massa aksi menolak hasil pilpres, kembali terjadi pada Kamis 23 Mei 2019 dini hari, di kawasan perempatan belakang Sarinah Mall, Jakarta Pusat.

Mulanya, Polisi telah melakukan proses pembubaran massa yang berdemonstrasi di depan Kantor Bawaslu, sejak Selasa malam 22 Mei 2019, sekira pukul 22.30 WIB. Melalui negosiasi, peserta aksi terpantau tak kunjung bubar.

Tindakan tegas aparat justru membuat massa melakukan perlawanan dengan melempar batu, petasan, dan bom molotov. Massa kemudian mundur dan terpecah ke sejumlah titik, seperti di Jalan Wahid Hasyim, Jalan Sabang, Pasar Tanah Abang, Jalan Kebon Sirih dan sekitarnya.

Perlawanan massa terus terjadi. Massa yang berkumpul di Jalan Sabang melempari polisi dengan batu dan petasan, sementara korps Bhayangkara membalasnya dengan tembakan gas air mata dan peluru hampa. Kericuhan meluas hingga sekitaran bundaran Bank Indonesia, kawasan Jalan Kebon Sirih dan sekitaran Jalan Wahid Hasyim.

Kawasan di sekitar Jalan Kebon Sirih mulai tampak lengang sekira pukul 00.30 WIB, sementara bentrokan di Jalan Sabang masih berlangsung hingga pukul 01.15 WIB.

Dari kawasan Kebon Sirih, beberapa remaja berusia antara 15 hingga 18 tahun ditangkap dan digelandang anggota TNI pada pukul 02.30 WIB.

Menurut beberapa sumber, bocah-bocah tanggung itu berasal dari wilayah Tangerang, Banten. Kebanyakan dari mereka tampak berpakaian serba putih.

Aparat juga berhasil memukul mundur konsentrasi massa di kawasan Jalan Wahid Hasyim sekira pukul 01.50 WIB. Perusuh dibuat kocar-kacir ke belakang rumah susun di Kebon Kacang. beberapa orang yang terluka, diboyong oleh rekan mereka ketempat yang lebih aman.

Sementara keadaan di sekitar lokasi kericuhan, tampak porak poranda oleh lembaran batu. Kaca-kaca jendela dari beberapa bangunan juga tampak berserakan.

Sejumlah perusuh kemudian mulai bergeser kembali ke arah perempatan belakang Sarinah Mall. Di sana, mereka terus melakukan aksi provokasi. Massa terpencar diantara puing-puing pembatas jalan yang dihancurkan, sejumlah benda yang dibakar dan genangan air bekas water canon aparat.

Sekumpulan massa yang berjumlah ratusan itu diantaranya meneriakan yel-yel 'Turunkan Jokowi', sembari bernyanyi dan bersikap seolah menantang petugas.

Hingga pukul 03.20 WIB, massa masih belum mau membubarkan diri, meski beberapa aparat dari satuan TNI telah mencoba mendekat dan melakukan proses negosiasi. Sementara petugas dari unsur Brimob Polri berjaga-jaga tepat di seberang titik kumpul massa.

Kondisi area sekitar luluh lantak. Bahkan papan nama Sarinah Mall dirusak perusuh hingga hanya meninggalkan empat huruf terbaca INAH. []

Baca Juga:

Berita terkait