Semarang - Pondok Pesantren Al Lathifiyyah di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, berduka. Pengasuhnya, KH Wahyudi, 61 tahun, dan lima santri perempuan meninggal dunia usai tercebur di lubang galian C di wilayah desa setempat.
Lima santri yang ikut jadi korban adalah Susi Susanti, 17 tahun, warga Dusun Pancan Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan; Nazila Inayatul KH, 12 tahun penduduk Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo; Lina Lailatul Muarifah, 16 tahun, asal Dusun Nadri Desa Katekan, Kecamatan Brati; Istiroqin Nuriya,12 tahun, tinggal di Dusun Nglejok, Desa Kuripan, Kecamatan Purwodadi serta Shofa Lu'luul Maknun, 17 tahun, warga Dusun Ketitang, Desa Temon, Kecamatan Brati.
Kemudian salah satu korban terpeleset dan minta tolong. Teman-temannya dan pengasuh berusaha memberikan pertolongan namun nahas empat orang temannya dan satu orang pengasuh turut tenggelam.
Informasi yang didapat Tagar, kronologi kejadian mengenaskan itu bermula dari kegiatan bersih lingkungan pondok pada Senin pagi, 9 Maret 2020. Usai kerja bakti, sekira pukul 09.30 WIB, sejumlah santri minta izin untuk membersihkan diri di kolam air di lubang galian C tak jauh dari lokasi pesantren, berjarak sekitar 100 meter.
"Kemudian salah satu korban terpeleset dan minta tolong. Teman-temannya dan pengasuh berusaha memberikan pertolongan namun nahas empat orang temannya dan satu orang pengasuh turut tenggelam," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Endang, saat dikonfirmasi usai kejadian.
Dua santri lain yang tidak ikut masuk ke kolam galian C kemudian berteriak minta tolong ke warga. "Dua teman para korban yang masih di atas kubangan berteriak minta tolong. Kemudian warga beserta pihak terkait berusaha mencari dan mengangkat korban ke darat," tutur dia.
Dalam tempo tak lama, sekitar sejam, warga dan relawan lintas instansi berhasil menemukan para korban. Namun setelah dibawa ke Puskesmas Brati, enam korban dinyatakan meninggal dunia. "Dari hasil pengecekan oleh petugas puskesmas enam orang dinyatakan meninggal," ucap Endang.
Kronologi serupa disampaikan Camat Brati Joko Supriyanto. Hanya ada perbedaan sedikit soal informasi dua korban selamat. Versi dari Joko, dua santriwati yang selamat sebelumnya juga ikut tercebur untuk menolong rekannya yang terpeleset ke kubangan. Tapi keduanya berhasil selamat.
"Yang tenggelam delapan orang. Enam orang termasuk pengasuhnya meninggal dunia. Sedangkan dua orang selamat," jelasnya saat dikonfirmasi terpisah.
Joko mengaku lokasi galian C di Kronggen sudah ada sejak 2016. Luasannya sekitar satu hektare dan kubangan maut berkedalaman sekitar 2,5 meter. Saat kejadian lokas sedang sepi. "Itu (galian C) masih ada perpanjangan," ucapnya. []
Baca juga:
- Mobil Bule Jatuh ke Galian Proyek Underpass Sleman
- Apa Kabar Kasus Galian C Kudus Tewaskan 4 Anak
- Viral Cantiknya Bekas Galian C Argayusa Cirebon