KPU Sorong Salah Input, Suara Jokowi Tambah

KPU Kota Sorong melakukan salah input data perolehan suara capres ke situs KPU
Aliansi Masyarakat Demokrasi (AMD) Kota Sorong menggelar aksi demo damai di halaman kantor KPU Kota Sorong, Jumat 3 Mei 2019. (Foto: Tagar/Zulqaidah Ahmad)

Sorong – KPU Kota Sorong melakukan salah input data perolehan suara capres ke situs KPU. Akibatnya suara pasangan Jokowi-Amin bertambah. Relawan Parbowo-Sandi (PAS) pun mempertanyakan kredibiltas KPU setempat.

Ketua Tim Relawan PAS Kota Sorong, Ridwan Bumulo mengungkapkan, mereka menemukan salah penginputan suara di situs KPU pada TPS 10 Remu Selatan, Kota Sorong.

Di sana pasangan Jokowi-Amin, memperoleh 147 suara dan Prabowo-Sandi 125 suara. Padahal hasil tersebut tak sesuai formulir C1 Plano

"Lihat saja suara sah di formulir C1, itu hanya 172. Sementara apabila dijumlahkan suara untuk Jokowi 147 dan Prabowo 125, maka totalnya 272 suara. Kenapa pihak KPU Kota Sorong, berani menggunakan formulir C1 copian yang suara sahnya melebihi DPT," tukas Ridwan, Jumat 3 Mei 2019.

Kemudian kata Ridwan, pihaknya melihat kesalahan pada situs resmi KPU RI, adanya penambahan sebanyak 100 suara untuk pasangan capres nomor urut 01.

"Di TPS 10 Remu Selatan sesuai C1 Plano kita, suara Jokowi-Amin itu hanya 47 dan Prabowo-Sandi 125. Kenapa di Situng KPU, suara pasangan nomor urut 01 berubah menjadi 147 suara," ungkapnya.

Saat mengungkap ini, Ridwan didampingi saksi TPS 10 Remu Selatan, Azhar dan kuasa hukumnya Deny Yapari. Dia juga sudah melaporkan kesalahan tersebut secara langsung ke kantor KPU Kota Sorong.

Komisioner KPU Kota Sorong Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Muawiyah, menjelaskan saat ini pihaknya sedang melakukan rekapitulasi perolehan suara di tingkat PPD. Persoalan di TPS 10 Remu Selatan sudah dikoreksi.

Di TPS 10 Remu Selatan sesuai C1 Plano kita, suara Jokowi-Amin itu hanya 47 dan Prabowo-Sandi 125. Kenapa di Situng KPU, suara pasangan nomor urut 01 berubah menjadi 147 suara

"Kesalahan ini disebabkan human error, itu pengakuan dari petugas KPPS, yang kami terima, bahwa penghitungan suara saat itu hingga jam tiga subuh, dan dia kelelahan hingga terjadi salah penulisan angka. Namun yang pasti masalah ini sudah diselesaikan di tingkat distrik," ujarnya.

Perolehan suara di Situng KPU, menurut Muawiyah, hanya hasil sementara. Karena akan dilakukan penghitungan suara secara berjenjang. Di situ kemudian koreksi dilakukan.

"Intinya semua permasalahan yang terjadi di lapangan akan diselesaikan secara tingkatan. Baik itu di tingkat PPD, kabupaten atau kota. Selanjutnya di tingkat provinsi dan pusat, maka hasil yang di website KPU RI itu, saat ini masih sementara, kan di dalamnya situs itu ada catatan dan keterangan," katanya.

KPU Sorong Didemo

Puluhan massa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Demokrasi (AMD) Kota Sorong menggelar aksi demo damai di halaman kantor KPU Kota Sorong, Jumat 3 Mei 2019.

Aksi damai tersebut sebagai bentuk dukungan moril kepada KPU RI dan Kota Sorong di tengah tudingan kecurangan dalam pelaksanaan tugasnya.

Dalam orasinya, koordinator aksi, Filip Imbir, meminta semua pihak menghormati mekanisme penghitungan suara yang sedang berlangsung di seluruh Indonesia dan mendukung penuh KPU pusat dan daerah untuk menjalankan proses pemilu hingga pelantikan presiden dan wakil presiden.

"Memberikan kepercayaan kepada KPU Kota Sorong untuk menjalankan tugas, melaksanakan tahapan Pemilu Serentak 2019 sampai pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, DPD, DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD tingkat kota," ujar Filip.

Ketua KPU Kota Sorong, Roberth Jumame, yang menerima massa aksi berjanji menidaklanjuti dan menyampaikan aspirasi ke KPU provinsi hingga KPU RI. "Akan kami tindaklanjuti," katanya.

Sebelum melaksanakan aksi, massa melakukan doa bersama. Mereka mendoakan anggota KPPS maupun PPD, yang wafat menjalankan tugas. [] 

Baca juga:

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.