Koum-Mark Bentrok: Pendiri WhatsApp Mundur dari Dewan Direksi Facebook

CEO sekaligus pendiri WhatsApp, Jan Koum menyatakan putus hubungan dengan pendiri Facebook Mark Zuckerberg.
CEO sekaligus pendiri WhatsApp, Jan Koum. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 1/5/2018) - CEO sekaligus pendiri WhatsApp, Jan Koum menyatakan mundur dari dewan direksi Facebook.

Dilansir dari The Washington Post, Chief executive miliarder dari WhatsApp, Jan Koum, berencana meninggalkan perusahaan setelah bentrok dengan induknya, Facebook, atas strategi layanan pesan populer dan upaya Facebook untuk menggunakan data pribadi dan melemahkan enkripsi.

Koum, yang menjual WhatsApp ke Facebook senilai lebih dari $ 19 miliar pada tahun 2014, juga berencana untuk mundur dari dewan direksi Facebook, hanya tanggal kepastiannya belum diketahui.

"Ini saatnya bagi saya untuk melanjutkan," Koum menulis di status Facebook-nya 

Dia telah memberi tahu para eksekutif senior di Facebook dan WhatsApp tentang keputusannya, dan dalam beberapa bulan belakangan ini semakin jarang muncul di kantor WhatsApp di kampus Facebook di Silicon Valley.

Kemandirian dan perlindungan data penggunanya adalah prinsip inti WhatsApp bahwa Koum dan co-founder-nya, Brian Acton, berjanji untuk mempertahankan ketika mereka menjual WhatsApp ke Facebook. 

Bentrokan data mengambil signifikansi tambahan setelah pengumuman pada bulan Maret bahwa Facebook telah mengizinkan pihak ketiga untuk salah menangani informasi pribadi penggunanya.

Chief executive Facebook Mark Zuckerberg membalas posting Koum, berjanji akan menjaga prinsip privasi pengguna yang dilindungi oleh WhatsApp lewat enkripsi.

"Saya berterima kasih atas semua yang Anda lalukan untuk menghubungkan dunia dan semua yang Anda ajarkan kepada saya, termasuk soal enkripsi dan kemampuannya untuk mengalihkan kekuasaan dari sistem tersentralisasi kembali ke tangan rakyat. Nilai-nilai itu akan selalu menjadi jantung dari WhatsApp," tulis Zuckerberg.

Namun, Facebook perlu membuktikan bahwa investasinya di WhatsApp - akuisisi terbesarnya - sangat berharga.

"Bagian dari kesuksesan Facebook adalah untuk mencerna akuisisi, berhasil memonetisasi, dan mengintegrasikannya ke dalam mesin periklanan mereka," kata Daniel Ives, chief strategy officer dan kepala penelitian teknologi untuk firma riset GBH Insights. 

Tetapi WhatsApp lebih menantang karena resistensi dari para pendiri, katanya. "Ini adalah benturan budaya besar-besaran."

Keluarnya Koum sangat tidak biasa di Facebook. Lingkaran dalam manajemen, serta dewan direksi, telah sangat setia selama skandal yang mengguncang raksasa media sosial. Selain itu, Koum adalah satu-satunya pendiri perusahaan yang diakuisisi oleh Facebook untuk melayani di dewannya. Hanya dua eksekutif Facebook lainnya, Zuckerberg dan Chief Operating Officer Sheryl Sandberg, yang menjadi anggota dewan.

Facebook menolak berkomentar mengenai alasan pengunduran diri Koum. (af)

Berita terkait