Jakarta – Wakil Sekretaris DPW PSI Banten Ratih Utami mengatakan pengaitan nama Rahayu Sarawati dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo merupakan modus politik jahat dan fitnah.
"Kasus OTT Menteri KKP Edhy sebagaimana keterangan resmi dari KPK adalah kasus suap. Sudah ada 7 orang tersangka. 1 pemberi dan 6 penerima. Nama-nama tersangkanya sudah jelas. Sedangkan nama Rahayu Saraswati disebut-disebut merupakan upaya politik jahat, merupakan fitnah. Karena tidak ada kaitan sama sekali dengan kasus suap dan OTT ini" jelas Ratih Utami selaku Juru Bicara Tim sukses Muhamad-Saraswati.
Ratih yang juga merupakan seorang juru Bicara Tim Sukses pasangan nomor satu Muhamad-Saraswati calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, mengatakan pengkaitan nama Rahayu Saraswati dengan kasus suap tersebut merupakan permainan politik dari lawan pilkada di Tangerang Selatan.
"Ini mainan politik lawan, yang sudah jelas dan terbukti korupsi itu Atut Chosiyah dan Chaeri Wardana di Banten dan Tangsel, bibi dan paman Pilar Saga Ichsan calon wakil wali kota Tangsel nomor urut 3, Ketua Partai Demokrat, Ketua Partai Golkar dan Presiden PKS pernah ditangkap KPK kasus korupsi, ini yang sudah terbukti, kenapa serangan ke Rahayu Saraswati yang tidak ada bukti terlibat kasus korupsi?" ucapnya.
Sedangkan nama Rahayu Saraswati disebut-disebut merupakan upaya politik jahat, merupakan fitnah. Karena tidak ada kaitan sama sekali dengan kasus suap dan OTT ini
Ratih pun ajak semua pihak untuk melawan kasus korupsi, dirinya pun sampaikan adanya tuduhan Rahayu Saraswati terlibat korupsi merupakan bentuk dari kepanikan lawan karena menurut survei Muhamad dan Saraswati unggul di Tangerang Selatan.
"Ayo lawan korupsi. Usut tuntas semua. Kami mendukung pemberantasan korupsi, tapi jangan membuat fitnah, apa karena survei terakhir Indikator Muhamad-Saraswati unggul kemudian ada opini jahat untuk merusak dengan menuduh Rahayu Saraswati terlibat korupsi?" katanya.
Sementara itu, mantan Koordinator Divisi Indonesia Corruption Watch (ICW) yakni Donal Fariz pun membantah bahwa dirinya mengaitkan kasus korupsi benih lobster yang melibatkan Edhy Prabowo dengan nama Rahayu Saraswati seperti yang dikutip oleh beberapa media online. Dirinya mengaku namanya dicatut oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
"Saya tidak pernah diwawancara baik text maupun melalui sambungan telfon. Saya pastikan itu pencatutan" ucap Donal Fariz. []
Baca juga:
- Survei Indikator Pilkada Tangsel Muhamad-Saraswati Unggul
- Blusukan Malam, Saraswati Jumpai Tangsel Minim Lampu Jalanan