Korban Kebrutalan Kartel Narkoba Meksiko Dimakamkan

Tiga jenasah anggota komunitas Mormon yang tewas oleh kebrutalan kelompok kartel narkoba Meksiko dimakamkan
Sejumlah serdadu berjaga-jaga di pintu masuk ke perkampungan La Mora saat puluhan mobil berplat nomor Amerika Serikat (AS) memasuki area pemakaman untuk memakamkan korban penyerangan kelompok kartel narkoba Meksiko. (Foto: Reuters|BBC News)

Jakarta - Ratusan orang mengiringi pemakaman jenasah anggota komunitas Mormon di Meksiko yang menjadi korban kebrutalan kelompok kartel narkoba di Meksiko Utara. Pemakaman pertama ini terdiri dari tiga jenasah, Dawna Ray Langford dan kedua putranya. Sejumlah tentara Meksiko menjaga pintu masuk ke perkampungan La Mora saat puluhan mobil berplat nomor Amerika Serikat (AS) memasuki area pemakaman. Enam korban lainnya akan segera dimakamkan.

Di tengah penjagaan yang ketat, sekitar 500 pelayat berkumpul di bawah tenda putih di Rancho La Mora dan secara bergiliran menuju peti mati untuk memberikan penghormatan terakhir. Beberapa orang terlihat mendendangkan lagu-lagu pujian dan sebagian lainnya menangis terisak-isak. "Kami datang untuk menghormati mereka, mencoba memahami apa yang terjadi," kata Alex leBaron, yang memimpin rombongan menuju pemakaman.

Seperti diberitakan dari BBC News, Jumat, 8 November 2019, Dawna Ray Langford dan kedua anaknya dimakamkan dalam satu lubang.  Jay Ray, ayah Dawna Ray Langford merasa berduka atas kematian anak dan kedua cucunya. Dia mengutuk kekerasan yang dilakukan kelompok kartel narkoba Meksiko. "Mata dunia terfokus pada apa yang terjadi di sini, dan ada orang-orang kudus di seluruh dunia yang hatinya tersentuh di sini," katanya yang dikutip Associated Press.

Korban terjebak di antara dua kartel narkoba yang kejam

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Senin pagi, sekelompok orang yang merupakan komunitas Mormon, terdiri dari tiga ibu dan 14 anak pergi dengan tiga mobil dari Rancho La Mora menuju komunitas Mormon lainnya, Colonia LeBaron di negara bagian Chihuahua. Komunitas Mormon merupakan kumpulan warga AS yang memutuskan untuk menetap di Meksiko mengikuti aliran Latter Day Saint (Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir) dalam jangka waktu yang sangat lama.

Mobil Korban Kartel Narkoba
Salah satu mobil yang terbakar setelah diserang anggota kelompok kartel narkoba Meksiko.(Foto: BBC.COM)

Namun tak lama saat mereka melintas Bavispe, mobil mereka disergap oleh beberapa orang bersenjata yang ternyata merupakan anggota kartel narkoba Meksiko. Tanpa rasa iba, mereka memuntahkan peluru dan menewaskan orang-orang yang tak bersalah. Rhonita Maria Miller dan anak-anaknya yang berusia 30 tahun, bayi kembar berusia delapan bulan Titus dan Tiana, Howard Jr 12 tahun, dan Krystal 10 tahun tewas diterjang peluru. Tak lama kemudian, mobil meledak dan terbakar.

Dawna Ray Langford dan dua putranya Trevor dan Rogan yang berada di mobil lain juga tak luput dari keganasan kelompok ini, mereka tewas di tempat. Sementara di mobil ketiga, Christina Langford Johnson berusia 31 tahun juga tewas. Bayinya yang baru berusia tujuh bulan, Faith Langford luput dari maut. Ia ditemukan di bawah mobil masih di kursi bayi.

Keberanian Anak Laki Berusia 13 Tahun

Di tengah berondongan peluru, Langford Johnson kata seorang saksi mata, dilaporkan keluar dari mobil dengan tangan terangkat. Ia mengiba kepada kelompok penyerang agar jangan ditembak. Namun tak ada yang menggubris, ia akhirnya ditembak mati.

Devin putra Dawna Langford yang berusia 13 tahun luput dari maut. Bocah pemberani ini keluar mobil dan berhasil melarikan diri. Bersama enam saudara kandungnya, Devin bersembunyi di balik semak-semak. Kerabak Kendra Lee Miller dalam akun Facebook-nya menulis, Devin berjalan sepanjang 23 kilometer eslama enam jam kembali ke La Mora untuk mencari pertolongan.

Salah satu saudara perempuan Devin, McKenzie yang berusia sembilan tahun mencoba mencari kakaknya yang belum juga kembali. McKenzie berjalan selama empat jam dalam suasana gelap mencari kakaknya. Ia kemudian berhasil diselamatkan tim penyelamat.

Setelah Devin berhasil diselamatkan, para tim penyelamat bermaksud untuk pergi ke TKP penembakan. Namun mereka akhirnya memutuskan untuk menunggu bantuan yang lebih besar lagi. Mereka sadar kalau pergi hanya akan menyerahkan nyawa saja karena masih terjadi baku tembak. Para korban yang terluka segera mendapat bantuan medis, setelah itu mereka diterbangkan ke Phoenix, Amerika Serikat. Polisi Meksiko berhasil menangkap beberapa anggota kartel yang diduga terlibat penyerangan.

Negara bagian Sonora di Meksiko Utara merupakan wilayah yang menjadi rebutan dua kelompok kartel narkoba, La Line dengan Los Chapos. La Linea memiliki hubungan dengan kartel Juarez yang lebih besar, sementara Los Chapos merupakan bagian dari kartel Sinola.

Presiden Donald Trump dalam cuitannya menyebutkan keluarga ini menjadi korban, terjebak di antara dua kartel narkoba yang kejam. CNN melaporkan, AS menawarkan bantuan kepada pemerintah Meksiko untuk memerangi kekerasan gembong kartel.

FBI menawarkan bantuan untuk melakukan penyelidikan penyerangan yang dilakukan kelompok kartel narkoba terhadap warga AS. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador nmenampik bantuan yang ditawarkan pihak AS. Ia mengatakan Meksiko akan mengejar dan menumpas gembong kartel berdasarkan kedaulatan negara.

Berita terkait
Satu Keluarga Tewas Korban Kartel Narkoba Meksiko
Satu keluarga asal Amerika Serikat (AS) menjadi korban keganasan kartel narkoba Meksiko. Mereka korban salah sasaran yang dikira kelompok kartel
Cara Anak Ini Selamat dari Kebrutalan Kartel Narkoba
Seorang anak laki-laki selamat dalam penyerangan yang dilakukan kartel narkoba Meksiko. Ia kemudian berjalan 23 kilometer mencari bantuan.
Gawat! Meksiko Berbahaya Buat Pers, 111 Wartawan Tewas
Selama 17 tahun, 111 wartawan tewas sejak tahun 2008 di Meksiko. Lebih dari sepertiganya berada di bawah pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya