Sukoharjo - Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, menyebut ada sejumlah korban luka dalam demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di bundaran Kartasura, Kamis petang, 8 Oktober 2020. Para korban dirawat di lokasi kejadian dan ada yang dibawa ke rumah sakit.
Kepala Polres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Yugo Pamungkas mengatakan pihaknya masih menginventarisir para korban luka di demo yang berujung kerusuhan tersebut. Tak hanya jumlah, pendataan juga untuk mengetahui identitas korban.
"Ada (korban terluka), masih kami inventaris. (Korban) ada di rumah sakit," kata Bambang Yugo Pamungkas kepada wartawan, Kamis malam.
Korban luka tak hanya dari pihak pendemo, tapi juga dari pihak petugas keamanan. Hujan batu dan benda keras lainnya disertai tembakan gas air mata dari aparat keamanan memicu munculnya korban luka dari kedua belah pihak.
Ada (korban terluka), masih kami inventaris. (Korban) ada di rumah sakit
Korban luka ada yang cukup mendapat perawatan di sekitar lokasi bentrok, namun ada juga yang harus dilarikan ke rumah sakit. Terpantau ambulans tampak sibuk lalu lalang mengevakuasi para korban saat insiden bentrok terjadi.
Bambang Yugo menambahkan pihaknya juga masih menginventarisasi kerusakan kendaraan di sekitar lokasi bentrok. Mulai dari kerusakan sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi bentrok hingga truk milik Satpol PP Kabupaten Sukoharjo yang dibakar massa.
Sepeda motor milik sejumlah wartawan yang tengah bertugas meliput aksi juga tak luput dari kerusakan. Selain itu, warung PKL hingga pagar toko swalayan di sekitar lokasi aksi juga menjadi korban perusakan.
Baca juga:
- Polisi Ringkus Pria Perusak Alquran di Masjid Sukoharjo
- Oknum Sipir di Solo Diduga Suplai Sabu ke Narapidana
- Teroris di Sukoharjo Meninggal Usai Ditembak Densus
Diketahui, dalam pengamanan aksi demo menolak pengesahan Omnimbus Law UU Cipta Kerja itu, polisi menerjunkan 1.000 personel. Tidak hanya dari Polres Sukoharjo, namun juga di-back up dari jajaran polres se-Solo Raya dan dari Polda Jawa Tengah.
Sebelumnya, aksi demonstrasi yang menutup jalan utama penghubung Solo, Yogyakarta dan Semarang ini berlangsung kondusif. Massa mulai terlihat beringas sekitar pukul 17.25 WIB. Entah siapa yang memulai, benturan fisik hingga hujan batu tak terhindarkan. []