Korban Banjir Kampung Melayu Cari WC Sampai Terminal

Pengungsi banjir di Kampung Melayu ketika buang air kecil atau besar harus menempuh jarak ke terminal terdekat.
Pengungsi banjir di Kampung Melayu, Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis, 2 Januari 2020. (Foto: Tagar/Edy YS)

Jakarta - Posko pengungsi banjir di Kampung Melayu, Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, terseok-seok membantu korban banjir. Selain kekurangan logistik, air di posko itu macet sehingga ketika buang air kecil atau besar harus menempuh jarak ke terminal terdekat. 

Airnya habis mas.

"Saya sampai jalan kaki ke Terminal Kampung Melayu, sampai di sana bayar 2000 rupiah," kata Weli, 34 tahun, pengungsi dari Kampung Pulo kepada Tagar, Jakarta Timur, Kamis, 2 Januari 2020.

Jarak Rusun Jatinegara ke Terminal Kampung melayu berkisar 450 meter. Jadi, jarak Weli jalan kaki pulang pergi mencapai 900 meter. "Lumayan, hampir sekilo," katanya.

Pantauan Tagar, pengungsi di tempatkan di pelataran lantai dua rusun. Seperti lantai-lantai lainnya, di lantai dua terdapat dua toilet.

Hanya saja, pada pukul 11.00 WIB, Kamis 2 Januari 2020, air di dua toilet tersebut macet sejak pagi. Warga pun membawa air minum mineral ke toilet saat buang air. "Kita tidak boleh pakai toilet di lantai atas," ujar Yuyu, pengungsi lainnya.

Pengungsi banjirToilet pengungsi banjir di Kampung Melayu, Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, macet sejak, Kamis pagi, 2 Januari 2020. Warga pun membawa air minum mineral ke toilet saat buang air. (Foto: Tagar/Edy YS)

Pengurus posko pengungsi setempat, Rani Famila, mengakui air toilet sering macet. Oleh sebab itu ia telah meminta Pemda untuk mendatangkan bus toilet ke lokasi.

Hanya saja, air toilet bus Dinas Kebersihan DKI yang parkir di pekarangan posko tidak bertahan lama. Pada pukul 15.00 WIB, bis toilet tampak tutup karena tidak memiliki pasokan air.

"Airnya habis mas," kata penjaga toilet. Di waktu yang sama, empat tangki air di pekarangan posko pengungsi juga habis.

Pengungsi banjirBus Dinas Kebersihan DKI yang parkir di pekarangan Posko pengungsi banjir di Kampung Melayu, Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis, 2 Januari 2020. (Foto: Tagar/Edy YS)

Pada pukul 11.00 WIB, Kamis 2 Januari 2020, posko Rusun Jatinegara telah menerima 542 pengungsi dari dua RW Kampung Pulo. Mereka terdiri dari 200 pria, 235 perempuan, 39 lansia, 58 balita, 71 anak-anak dan 3 ibu hamil.

Selain air dan logistik, sejumlah kebutuhan lain masih diperlukan oleh pengungsi. Di antara kebutuhan itu ialah selimut, pakaian dan obat-obatan. []

Berita terkait
Kampung Pulo Banjir Parah, Bantuan Logistik Nihil
Warga Kampung Pulo Jakarta Timur belum menerima bantuan logistik yang mendesak karena air masuk rumah warga dengan tinggi di atas pintu.
Bantuan Telat, Pengungsi Banjir Kampung Melayu Getir
Dapur pasko pengungsi banjir Kampung Melayu tertatih-tatih. Posko berisi 542 jiwa ini belum mendapatkan suplai bahan makanan.
Menpan RB Bolehkan PNS Terdampak Banjir Cuti
Menpan RB Tjahjo Kumolo memperbolehkan PNS terdampak banjir mengajukan cuti. Namun, ada syaratnya.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.