Jakarta - Warga Kampung Pulo Jakarta Timur belum menerima bantuan logistik menyusul banjir yang melanda wilayah mereka. Bantuan ini mendesak karena banjir memasuki kediaman warga dengan ketinggian di atas pintu rumah sehingga mereka tidak memungkinkan memasak di dapur.
Yang punya uang enak, bagaimana dengan yang tidak punya uang
"Belum ada logistik dari semalam sampai sekarang," kata Ketua RT 1 RW 1, Sanwani, kepada Tagar, Kamis, 2 Januari 2020
Walhasil, warga memenuhi kebutuhan masing-masing dengan uang yang tersisa di sakunya. Mereka tampak antre di warung-warung makan yang sudah terbebas dari banjir.
"Yang punya uang enak, bagaimana dengan yang tidak punya uang," katanya.
Sanwani berharap, Pemerintah setempat mengeluarkan solusi terhadap masalah yang menyangkut hajat hidup ini. Salah satunya misalnya, dana melalui BNPB seharusnya dikucurkan untuk keperluan ini.
"Menurut saya, dalam keadaan tanggap darurat ini, (bantuan logistik) itu harus karena kami memiliki anak bayi dan tidak semua punya uang," katanya.
Informasi yang diterima Sanwani, korban banjir di pengungsi menerima bantuan logistik. Sementara pengungsi Kampung Pulo berada di Rusunawa Jatinegara.
"Kalau warga yang terdampak tapi tidak ngungsi, itu bagaimana. Mereka juga kan korban jiwa, seperti ini kan," kata Sanwani menunjuk warga yang bertahan di rumah masing-masing.
Sebagai warga tampak bertahan di rumah masing-masing meski bajir masih memasuki mereka hingga perut orang dewasa. Mereka berjaga di pintu masing-masing lantara harta benda mereka masih di dalam rumah.
Menurut Sanwani, banjir ini tidak diprediksi sebelumnya. Dua tahun lalu, potensi banjir yang berasal dari luapan sungai Ciliwung dapat ditahan oleh tanggul sungai. Ketinggian air paling tinggi pada pukul 22.00 WIB, Rabu, 1 Januari 2019, yaitu melebihi kepala orang dewasa.
"Tapi sungai ini meluap karena memang curah hujan sangat tinggi," katanya.
Selama banjir menerjang Kampung Pulo sejak pukul 16.00 WIB kemarin, Warga RT 1 RW 1 belum menerima akses bantuan logistik. Padahal pada RW, 13 dari 14 RT terdampak pada di RW 1. Sementara setiap RT rata-rata memiliki 77 kepala keluarga.
Pantauan Tagar pukul 10.00 WIB, Kamis, 2 Desember 2019, banjir masih menggenang hingga perut orang dewasa. Padahal RT 1 termasuk dataran tinggi di Kampung Pulo. []
Baca juga:
- Bantuan Telat, Pengungsi Banjir Kampung Melayu Getir
- Banjir Jakarta, Jalan Jatinegara Barat Masih Lumpuh