Pematangsiantar - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar, Asner Silalahi dan Susanti Dewayani, mendaftar ke KPU, Jalan Porsea, Pematangsiantar, Sumut, Jumat, 4 September 2020. Protokol kesehatan diterapkan saat proses pendaftaran.
Asner dan Susanti tiba di kantor KPU sekitar pukul 14.45 WIB dengan rombongan konvoi Becak Siantar (BSA).
Pasangan calon itu didampingi istri dan suami masing-masing serta 8 partai politik pengusung. Masing-masing PDIP, Golkar, Hanura, Nasdem, Gerindra, PAN, Demokrat, dan PKPI.
Pasangan calon dan pengurus partai politik pengusung disambut Ketua KPU Daniel Sibarani dan komisioner lainnya.
Di sana, pasangan calon dan partai politik pengusung menyerahkan berkas persyaratan bakal calon dan dukungan partai.
Usai menyerahkan berkas persyaratan dukungan partai pengusung, Daniel menyatakan persyaratan telah lengkap.
Selanjutnya, dilakukan penundaan selama satu jam untuk melanjutkan pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi Asner dan Susanti.
Walau pasangan calon tunggal mereka harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Tampak dalam ruangan, ke delapan ketua dari masing-masing partai politik pengusung hadir. Mereka adalah Timbul Lingga (PDIP), Mangatas Silalahi (Golkar), Ronald Tampubolon (Hanura), Frans Herbert Siahaan (Nasdem), Netty Sianturi (Gerindra), Zainal Purba (PAN), Togar Sitorus (Demokrat), dan Alex Panjaitan (PKPI).
Ketua PDIP Pematangsiantar Timbul Lingga, mengatakan pemilihan Asner-Susanti melalui waktu proses yang cukup panjang oleh PDIP.
Kata Timbul, Asner sampai mengikuti sekolah partai. "PDIP menganggap Asner dan Susanti dapat mengemban tugas ini, siap melayani masyarakat. PDIP akan all out dan full power mendukung Asner dan Susanti," kata dia.
Ketua Partai Golkar Mangatas Silalahi, menyebut ini merupakan sejarah baru Kota Pematangsiantar, karena semua partai berkumpul mendukung Asner-Susanti.
"Ini awal yang baik bagi keduanya. Namun, walau pasangan calon tunggal mereka harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Karena banyak perubahan yang terjadi di kota ini. Bagaimana keduanya agar bisa memimpin Kota Siantar," ucapnya. []
