Jakarta, (Tagar 5/4/2018) - Dua ulama karismatik, KH Mustofa Bisri akrab disapa Gus Mus, dan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii menanggapi tenang puisi 'Ibu Indonesia' karya Sukmawati Soekarnoputri.
Gus Mus yang juga seorang penyair hanya berkata singkat mengenai puisi Sukmawati yang menuai kontroversi itu.
"Aku belum tahu, mendengar saja baru sekarang, bagaimana menanggapi?" ujar Gus Mus, Selasa (3/4/2018).
(Baca juga: Puisi Kontroversi, Ini Pernyataan Maaf Lengkap Sukmawati Soekarnoputri pada Umat Islam)
Sementara itu di kesempatan terpisah, Buya Syafii mengajak masyarakat untuk tidak membesar-besarkan kontroversi puisi Sukmawati.
"Habis energi. Jangan dibesar-besarkan," kata Buya Syafii, Rabu (4/4/2018)
Menurut Buya Syafii, polemik puisi Sukmawati tidak patut dibawa ke ranah hukum. Yang perlu dilakukan adalah mengingatkan Sukmawati agar bersikap arif dalam menyampaikan sesuatu di hadapan publik pada tahun politik seperti sekarang.
Setiap orang, kata Buya Syafii, mesti berhati-hati dan arif memakai kebebasan. Apalagi, pada tahun politik ini orang mudah terpancing dan sensitif terhadap politik identitas.
“Harus memperkirakan apakah pernyataannya konstruktif atau tidak, bisa menimbulkan huru-hara atau tidak dalam situasi sekarang,” katanya.
Puisi 'Ibu Indonesia' karya Sukmawati Soekarnoputri menuai kontroversi. Sejumlah kalangan menilai Sukmawati tak sepatutnya membandingkan cadar dan konde serta suara azan dan kidung atau nyanyian. Bahkan ada yang memperkarakan puisinya itu ke ranah hukum. (sa)
