Konsep Penataan Jalan Jensud Yogyakarta Tahap II

Penataan Jalan Jenderal Soedirman Yogyakarta tahap II segera dimulai. Penataannya memadukan konsep sumbu filosofi dan cagar budaya.
Sebuah becak melintas di kawasan Jenderal Sudirman (Jensud) Kota Yogyakarta, Kamis, 17 September 2020. Tahap kedua revitaliasi kawasan tersebut akan segera dimulai Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Penataan Jalan Jenderal Sudirman (Jensud) Yogyakarta tahap kedua akan segera dimulai dalam waktu dekat ini. Konsep pekerjaan berupa revitalisasi penataan trotoar sebagai kelanjutan pengerjaan tahap pertama ini akan memadukan dua konsep yang berbeda.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Hari Setyawacana mengatakan penataan trotoar di Jalan Jenderal Sudirman tersebut akan memadukan konsep sumbu filosofis dengan cagar budaya. Sebab, pekerjaan tahap kedua dari Jembatan Gondolayu ke arah barat hingga Tugu Yogyakarta menggunakan pendekatan sumbu filosofis.

Sedangkan pekerjaan sebelumnya dari simpang Gramedia ke barat hingga Jembatan Gondolayu, menggunakan pendekatan cagar budaya. Sama halnya pekerjaan tahap pertama, proyek untuk tahap kedua nanti juga akan menjadi jalur semi pedestarian.

"Teknis pekerjaan tidak berbeda. Hanya nanti di sumbu filosofis jenis bollard-nya akan lebih banyak. Tetapi keduanya baik tahap pertama dengan kedua akan terpadu," papar Hari di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis, 17 September 2020.

Pekerjaan yang tak mudah, karena kabel-kabel yang selama ini melintang di atas dan mengganggu estetika Tugu, akan dipindah ke dalam tanah.

Dalam pekerjaan tahap kedua ini, ungkap dia, pihaknya juga akan mendapatkan tugas cukup berat. Terutama untuk penataan kawasan Tugu, di mana pekerjaan utamanya adalah memindahkan kabel listrik maupun fiber optik ke dalam sistem ducting atau bawah tanah.

"Pekerjaan yang tak mudah, karena kabel-kabel yang selama ini melintang di atas dan mengganggu estetika Tugu, akan dipindah ke dalam tanah. Kawasan yang ditata yaitu radius 100 meter dari tiap simpang," kata dia.

Lebih lanjut Hari mengungkapkan, proyek penataan jalur semi pedestrian tahap kedua ini sendiri ditargetkan akan selesai pada 23 Desember 2020 mendatang. Proses penandatanganan kontrak proyek tersebut, diakuinya, memang paling akhir dibanding tiga proyek fisik lainnya. "Alhamdulillah berkasnya sudah selesai semua dan tandatangan kontrak juga sudah. Sekarang ini sudah ada persiapan lapangan dan tinggal jalan," paparnya.

Hari menyebutkan tiga proyek fisik lain yang sudah berjalan adalah penataan trotoar sepanjang Jalan KH Ahmad Dahlan, pembangunan saluran air hujan (SAH) Jalan Kemasan, dan penataan kawasan Tugu Pal Putih. Tanda tangan kontrak ketiga pekerjaan itu pun sudah dilakukan sejak pekan lalu sehingga proses fisik di lapangan juga telah berjalan.

Dia menjelaskan, pekerjaan revitalisasi trotoar Jalan Sudirman tahap II sejatinya satu kesatuan dengan penataan kawasan Tugu Pal Putih. Hanya, kedua proyek itu dikerjakan oleh dua pihak ketiga yang berbeda sesuai dengan perencanaan. "Kedua pihak ketiga itu juga sudah kami pertemukan. Ini supaya nanti pekerjaannya bisa dilakukan beriringan kaitannya dengan penataan lalu lintas," imbuh dia.

Oleh karena itu, lanjut Hari, jika revitalisasi trotoar akan dimulai sisi utara terlebih dahulu, maka penataan kawasan Tugu juga dimulai dari arah yang sama. Dengan demikian, rekayasa lalu lintas akan lebih mudah dan tidak saling bertubrukan. "Hal ini karena selama proses pekerjaan, tidak akan dilakukan penutupan arus kendaraan," tutur Hari. []

Berita terkait
Dua Bangunan Cagar Budaya Kota Jogja Direvitalisasi
Dua bangunan sekolah di Kota Yogyakarta yang termasuk bangunan cagar budaya akan direvitalisasi. Proyek ini untuk mengembalikan bentuk asli.
Anggaran Pemagaran Alun-alun Utara Yogyakarta
Alun-alun Utara Yogyakarta akan dikembalikan ke bentuk asli, yakni dipagari. Anggaran Rp 2,3 miliar dari Dana Keistimewaan.
Penerapan Protokol Kesehatan di Alun-alun Wates
Ekonomi mulai menggeliat di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. Pengujung sudah ramai. Namun, protokol kesehatan harus dipatuhi.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.