TAGAR.id, Paris, Prancis – Mulai hari Jumat, 1 September 2023, skuter listrik (skutik) yang biasanya lalu lalang segera menghilang dari pemandangan jalanan Kota Paris, Prancis. Banyak pejalan kaki memprotes keberadaan skutik karena dianggap mengganggu dan berbahaya.
Ibu Kota Prancis ini adalah kota pertama di Eropa yang sepenuhnya melarang penggunaan skuter listrik (skutik) sewaan di jalan-jalannya, setelah mayoritas pemilih memilih untuk menghapuskan skutik dalam referendum bulan April 2023 lalu.
Hari Jumat, 1 September 2023, Paris mengakhiri keberadaan skutik, yang selama lima tahun makin ramai lalu lalang di kota ini. Tapi, banyak pengguna yang menggunakan kendaraan itu secara serampangan di antara kerumunan pejalan kaki dan parkir sembarangan. Bahkan, Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, kampanye untuik menghilangkan skutik sewaan dari kota itu.
Tapi tidak semua orang gembira dengan kebijakan baru ini. "Itu membuat saya sedih, karena saya sangat suka bisa bepergian seperti itu, pergi ke mana pun tanpa stres menggunakan mobil, terjebak kemacetan,” kata pengguna skutik Valerie Rinckel beberapa hari sebelum pelarangan diberlakukan.
Perusahaan skutik beralih ke kota-kota lain di Eropa
David Belliard, Wakil Wali Kota Paris, yang bertanggung jawab atas mobilitas perkotaan, mengatakan kepada wartawan hari Kamis, 31 Agustus 2023, terlalu banyak kasus terkait penyewaan skutik, meskipun ada upaya dari operator untuk mengatasi masalah tersebut. Ada kemajuan, tapi citranya masih negatif, ujarnya. "Anarki (di jalan) sungguh tak tertahankan,” tambahnya.
Operator skutik seperti Lime, Tier dan Dott secara bertahap memindahkan 15.000 kendaraan mereka dari jalan umum dan berencana mengirimnya ke kota-kota lain di Eropa dan sekitarnya, setelah kendaraan diperbaiki seperlunya.
Tapi di sekitar Paris sendiri masih ada beberapa di wilayah yang menginzinkan skutik. Operator Tier masih menawarkan penyewaan skutik di beberapa kawasan pinggiran kota seperti Marne-la-Vallee dan Saint-Germain-en-Laye.
"Kami telah membuka halaman baru mengenai skuter” untuk seluruh wilayah Paris, kata Xavier Mirailles, direktur hubungan masyarakat perusahaan Lime. Perusahaan asal California itu akan mengirimkan skuternya ke kota Lille di Perancis utara dan ke London, Kopenhagen Denmark, serta beberapa kota di Jerman. Sementara perusahaan Dott mengatakan akan mengirimkan kendarannya ke Belgia dan Israel.
Bisnis penyewaan sepeda akan naik?
Sebagai pengganti skutik, perusahaan penyewaan sekarang berharap pelanggan akan beralih ke sepeda sewaan. "Daripada menyerah pada nostalgia, kami lebih memilih melihat ke masa depan,” kata kepala Tier Prancis, Clement Pette, menunjuk pada sekitar 5.000 sepeda sewaannya di Paris.
Xavier Mirailles dari Lime mengatakan, pasar penyewaan "sepeda menunjukkan pertumbuhan yang kuat", dengan "prospek yang sangat menarik." Lime punya sekitar 10.000 sepeda di Paris.
Tapi sepeda "berbeda, sepeda itu besar dan berat... tidak begitu lincah", kata Amanda Rollins, seorang influencer Amerika Serikat yang tinggal di Paris dan punya 740.000 pengikut di TikTok. Dia sering mengunggah konten tentang kecintaannya pada skutik.
Beberapa pengguna tetap telah membeli skuter sendiri, atau memilih persewaan harian, setengah hari, atau mingguan, yang ditawarkan perusahaan seperti Volt. Pendiri Volt, Gregory Coillot, mengatakan kepada kantor berita AFP, dia ingin mengajak para pengguna skutik beralih ke sepeda, apalagi menjelang penyelenggaraan Olimpiade Paris tahun depan.
Secara nasional, pemerintah Prancis hari Jumat juga menaikkan usia minimum untuk mengendarai skuter listrik, dari 12 tahun menjadi 14 tahun, dan memberlakukan denda yang lebih berat untuk pelanggaran lalu lintas, setelah peningkatan kecelakaan yang melibatkan kendaraan tersebut. [hp/yf (afp)]/dw.com/id. []