Konektivitas Mahata dan Garuda Saling Menguntungkan

PT Mahata Aero Teknologi, perusahaan jasa teknologi internet on board klaim kerja sama dengan Garuda Indonesia saling menguntungkan
Direktur Mahata Aero Teknologi, Thomas Widodo. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - PT Mahata Aero Teknologi, perusahaan jasa teknologi internet on board atau jasa konektivitas mengklaim kerja sama antara Mahata dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saling menguntungkan.

Dengan menandatangani kerja sama dengan Garuda, Mahata mencatatkan utang sebesar USD 239 juta kepada Garuda Indonesia, dan oleh Garuda dicatatkan dalam Laporan Keuangan 2018 pada kolom pendapatan.

“Kepercayaan diri Mahata ini bukan semata atas hitung-hitungan di atas kertas semata, karena di belakang Mahata ada beberapa mother vessel yang siap mendukung Mahata,” tutur Direktur Mahata Aero Teknologi, Thomas Widodo dalam siaran pers yang diterima Tagar di Bandung, Kamis 9 Mei 2019.

Baca juga: Benarkah Kata Prabowo Garuda Morat-marit?

Thomas menyebutkan, salah satunya dari Uni Emirat Arab yang siap mengucurkan dana sebesar USD 21 juta pada tahun pertama di 2019. Dana itu akan dialokasikan untuk pengadaan infrastruktur digital di 10 pesawat Citilink.

"Kita harus meyakinkan publik bahwa ini bisnis yang make sense dengan cara kita harus membuktikannya, karena di belakang kami ada beberapa investor besar, tapi kita gak bisa sebutkan. Seberapa yakin kita bisa make money? Cuma satu cara, prove it. Kita percaya ini bisa, walaupun kendalanya banyak," katanya.

Thomas menjelaskan, Mahata berani mengambil peluang ini dengan konsekuensi utang sebesar USD 239 juta kepada Garuda Indonesia dalam periode 15 tahun ke depan, karena dalam hitung-hitungan konservatif Mahata, model bisnis ini dalam 15 tahun ke depan akan menghasilkan pendapatan tidak kurang dari USD 1,5 miliar.

Di era digital, kelancaran komunikasi adalah sebuah kebutuhan, termasuk dalam penerbangan pesawat. Saat ini komunikasi itu tidak ada, kecuali harus membayar mahal. Selama ini, Garuda Indonesia mencoba meng-entertain penumpang dengan menyediakan interconectivity, entertainment system dalam penerbangan, tapi Garuda harus keluar uang untuk memasang infrastruktur di pesawat, membayar ke provider koneksi internet, dan membeli konten tayangan.

Melalui kerja sama dengan Mahata, semua biaya investasi yang harusnya dikeluarkan ke Garuda diambilalih Mahata, bahkan menghasilkan pendapatan baru bagi Garuda.

Baca juga: Polemik Kenaikan Tarif Pesawat

"Dari situ kita melihat satu peluang, dan ini sesuatu yang belum digarap. Inilah kenapa ide itu muncul. Ketika ide itu dikemukakan, orang-orang dari kalangan tradisional advertiser, entertainment, movie, kita dibilang gila," jelas dia.

Di Eropa model bisnis ini sudah diterapkan dalam kerja sama antara IMMFLY dengan beberapa maskapai penerbangan Eropa. Begitu juga di Amerika Serikat, dilakukan oleh Hulu (anak perusahaan Amazon) dengan maskapai Jetblue. []

Berita terkait
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.