Komitmen Gubernur Papua Lukas Enembe untuk NKRI

Gubernur Papua Lukas Enembe berkomitmen untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menyelesaikan konflik Papua.
Gubernur Papua Lukas Enembe (tengah) didampingi isteri Yulce W Enembe (kiri) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) menyanyikan lagu "Aku Papua" di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 27 September 2019. (Foto: Antara/Moch Asim)

Jayapura - Gubernur Papua Lukas Enembe berkomitmen untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak akan membiarkan konflik Papua kembali terjadi, dalam periode kepemimpinannya.

"Saya berkomitmen untuk menjaga keutuhan kebhinekaan dan NKRI serta menghindari perpecahan," kata Lukas di Jayapura, Kamis malam, 5 September 2019 seperti dilansir dari Antara.

Tak hanya itu, ia berjanji akan memberi jaminan kepada setiap orang yang hidup di Tanah Papua. Pasalnya, siapa pun dia, berasal dari golongan mana pun dia, menurut Lukas memiliki hak untuk tinggal di seluruh wilayah Nusantara tak terkecuali provinsi yang dijuluki sebagai 'Bumi Cendrawasih'.

"Apa pun itu, kami sudah sepakat untuk hidup berdampingan di Provinsi Papua," kata dia.

Lukas pun mengapresiasi upaya dari berbagai pihak untuk turut mengatasi konflik Papua. Salah satunya, pertemuan bertemakan 'Deklarasi Kesepakatan Bersama dalam rangka menjaga Papua Tanah Damai' yang digelar di Jayapura, Kamis malam, 5 September 2019.

"Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas ide pertemuan," tuturnya. 

Baca juga: Sentuhan Jokowi vs Gus Dur dalam Menangani Papua

Jokowi dan PapuaPresiden Joko Widodo Presiden Joko Widodo (kedua kanan) mengundang para pemenang Festival Gapura Cinta Negeri asal Kabupaten Nduga dan Kepulauan Yapen Papua di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 3 September 2019. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Konflik Papua yang terjadi dalam beberapa pekan di Indonesia tengah menjadi sorotan. Berbagai pihak turun tangan untuk menyelesaikan konflik yang berawal dari dugaan rasialisme di Surabaya, tak terkecuali Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Jokowi tidak bertindak gegabah. Ia memilih untuk mengirimkan jajaran pemerintahan seperti Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sebelum bertolak ke sana.

Baca juga: Tiga Cara Jokowi Rebut Hati Rakyat Papua

Selain mengirim jajaran pemerintahan, Jokowi menyelesaikan konflik Papua dengan tenang. Salah satunya, makan siang dengan para pemenang Festival Gapura Cinta Negeri yang berasal dari Kepulauan Yapen dan kabupaten Nduga, Papua.

"Saya undang untuk makan siang di Istana dan saya juga ingin mendengarkan masukan-masukan mengenai situasi yang ada di Papua, dan bersyukur Papua sudah kembali normal kondusif dan tadi dari Nduga juga menyampaikan sudah aman kondusif," ujar Jokowi dalam video blog (vlog) yang diunggah di Youtube Presiden Joko Widodo seperti dilansir Tagar pada Selasa, 4 September 2019. []

Berita terkait
Soal Papua, TNI dan Polri Diapresiasi Analis Politik
Penanganan tindakan anarkis dalam unjuk rasa Papua yang dilakukan oleh TNI dan Polri mendapat apresiasi analis politik Pangi Syarwi Chaniago.
Wiranto Sebut Masih Ada Provokator Kerusuhan di Papua
Menkopolhukam Wiranto mengakui masih ada provokasi untuk melakukan aksi anarkis di Papua dan Papua Barat.
Ini Kata Menhan Soal Isu Papua Pisah dari Indonesia
Menhan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan Presiden Jokowi akan mengambil sikap tegas menjaga kemanan Papua agar tetap aman dan damai.