Kombes Pol Yuliyanto, Antara Cita-cita dan Realita

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto begitu familiar, khusunya bagi warganet. Tapi ternyata profesi polisi sebenarnya bukan cita-citanya.
Kombes Pol Yuliyanto saat memberikan keterangan kepada wartawan (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Sosok Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda DIY, Komisaris Besar Polisi Yuliyanto sudah familiar di kalangan masyarakat Yogyakarta, apalagi bagi warganet. Polisi satu ini gemar berselancar di jagat maya khususnya media sosial atau medsos.

Dia rutin menyampaikan pesan dan informasi yang berisi edukasi maupun sosialisasi khususnya menyangkut kaamanan dan ketertiban masyarakat. Yuliyanto sering menjadi narasumber dalam berbagai acara, sesuai dengan tupoksinya di bidang hubungan masyarakat.

Namun setelah mengulik lebih dalam lagi, pria dengan melati tiga di pundaknya ini ternyata saat remaja terkagum-kagum dengan tentara. Keinginannya itu muncul sejak Yuliyanto duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Saya lulus SMA tahun 1992, waktu itu saya terkagum-kagum sama Angkatan Darat. Jika ditanya dulu mau menjadi apa, saya jawab ABRI atau kalau sekarang sebutannya tentara," kata Yuliyanto di Yogyakarta, Kamis, 11 Juni 2020.

Pria yang akrab disapa Yuli ini mengungkapkan, saat itu pilihan pertama ke Akademi Militer, kedua Akademi Angkatan Udara dan pilihan ketiga Akademi Polisian. Namun, menjadi tentara seperti yang dicita-citakan selama ini tidak terwujud. 

Yuli diterima di Akademi Kepolisian, akhirnya berkarir di Korps Bhayangkara, menjadi anggota Polri sampai saat ini.

Meski profesi yang diraihnya saat ini tidak sesuai dengan cita-citanya dulu, Yuliyanto tetap merasa bersyukur. Menjadi polisi adalah sebuah pilihan jalan hidup. Menjadi polisi tetap bisa mengabdi kepada bangsa, negara dan masyarakat.

"Ternyata hidup ini harus memilih dan mungkin sudah takdirnya saya menjadi polisi, jadi yakin saja kalau polisi adalah jalan hidup saya dan ini adalah ibadah," ucapnya.

Pria berkacamata itu mengaku banyak menerima hal-hal yang menyenangkan selama mengabdi sebagai polisi kurang lebih selama 24 tahun ini. Suka dan duka adalah suatu kewajaran dalam sebuah profesi.

Jika ditanya dulu mau menjadi apa, saya jawab ABRI atau kalau sekarang sebutannya tentara.

Hal yang tidak menyenangkan di dalam profesinya itu, ketika dirinya tidak bisa melayani masyarakat dan memberikan kepuasan dengan baik. "Kalau ada masyarakat kecewa sama polisi artinya polisi tidak memuaskan mereka. Sehingga yang muncul rasa tidak senang masyarakat. Karena semestinya polisi bisa memberikan pelayanan dengan baik memberikan pengayoman dengan baik," ujarnya.

Berangkat dari stigma negatif masyarakat kepada polisi sebab tidak menyuguhkan pelayanan dengan baik, masyarakat akan terus menilai polisi itu jelek. Sehingga berdampak kepada citra negatif polisi di masyarakat.

Yuliyanto tidak menutup mata kalau ada masyarakat yang tidak suka dengan polisi. "Polisi di mata masyarakat harus benar, harus sempurna, seperti manusia setengah dewa. Tapi masyarakat harus sadar juga bahwa polisi itu siapa, polisi itu manusia dan bisa melakukan kesalahan dan itu kadang tidak diterima masyarakat," katanya.

Selain kepada masyarakat, polisi juga harus bisa menjadi role model bagi rekan-rekan seprofesinya. Seperti kondisi Yuliyanto saat ini, menjabat Kabid Humas juga harus bisa memberikan contoh yang baik bagi anak buahnya.

"Melaksanakan tugas dengan baik tentu harus memberikan contoh, misalnya jam 07.00 harus sudah sampai kantor sebagai pimpinan ya sebelum jam 07.00 sudah harus di kantor. Jangan mentang-mentang pimpinan masuk kantor seenaknya saja, enggak boleh itu," ucap Yuli.

Yuliyanto pertama kali berdinas pada tahun 1996, Yuliyanto bertugas di Polda Sulsel atau dahulu namanya Sulawesi Selatan-Tenggara. Kemudian tahun 2004 pindah ke Aceh selama 6 tahun.

Di Aceh, Yuliyanto bertugas di Ditlantas dan Wakapolres Sabang. Setelah itu dia menempuh pendidikan lagi dan masuk ke Polda DIY di Biro Operasi, menjabat Kapolres Kulon Progo dan Kapolres Sleman. Kemudian Yuliyanto pindah ke Korlantas Mabes Polri sebelum akhirnya menjabat Kabid Humas Polda DIY.

Lantas selama berkarir, keinginan dan prestasi apa yang pernah diraihnya? Yuliyanto enggan menjawab. "Setiap orang memiliki goals dalam hidupnya. Kalau ditanya ada top karir tidak (di kepolisian) tentu ada. Doakan saja," kata Yuli. [PEN]

Berita terkait
1.428 Pembubaran Massa Saat Corona di Yogyakarta
Operasi Aman Nusa Progo 2020 yang digelar kepolisian selama dua minggu sudah ribuan kali membubarkan massa di Yogyakarta.
KLB Corona Membuat Kriminalitas di Yogyakarta Turun
Yogyakarta berstatus KLB Covid-19 sejak 20 Maret. Sejak tanggal itu angka kriminalitas turun dibanding sebelum KLB.
Kalah Futsal, Pelajar SMP di Sleman Tawuran
Dua SMP di Sleman tawuran yang dipicu kalah saat bermain futsal. Polisi dan warga melerai tawuran itu dan menyita celurit dan modifikasi besi gir.