Kolaborasi Konser Gamelan dan Musik Kekinian di UGM

Penasaran kolobarasi konser kolosal gamelan dengan musik kekinian? Silakan ke Lapangan Grha Sabha Pramana UGM Yogyakarta, Sabtu, 30 November 2019.
ROAR GAMA 4.0 menggadeng Sabrang Mowo Damar Panuluh atau Noe Letto (kiri) dan Ishari Sahida yang dikenal dengan sebutan Ari Wulu (kanan) sebagai mitra kreatif. (Foto: Tagar/Switzy Sabandar)

Yogyakarta - Apa jadinya jika gamelan berkolaborasi dengan beragam genre musik? Pergelaran kolosal gamelan bertajuk Rhapsody of The Archipelago: Gamelan 4.0 (ROAR GAM 4.0) akan menjadi jawabannya.

Bukan sekadar kolaborasi biasa, gamelan yang menjadi bagian dari budaya masyarakat Jawa akan unjuk gigi bersama dengan sederet musisi kekinian dan dangdut. Konser berdurasi 2,5 jam ini akan digelar di Lapangan Grha Sabha Pramana (GSP) UGM pada, Sabtu, 30 November 2019.

Pergelaran ini dikemas menjadi satu repertoar dengan menampilkan sederet musisi kenamaan; seperti Letto, FSTVLST, Tashoora, Mantra Vutura, dan OM New Pallapa bersama Brodin. Kelompok gamelan yang terlibat meliputi Canda Nada, Gayam16 dan Prawiratama Indonesia.

Sejumlah komposer, seperti Sudaryanto, Welly Hendratmoko, dan Anon Suneko juga ambil bagian. Tak ketinggalan penampilan para penari dari Pulung Dance Studio, dengan koreografer Pulung Jati Rangga Murti.

“Persembahan ini bakal didukung lebih dari 100 pengrawit, 100 penari, dan puluhan personel musisi dengan musik corak kekinian,” ujar sosiolog UGM sekaligus ketua panitia ROAR GAMA 4.0 Najib Azca, Rabu, 27 November 2019.

Perhelatan akbar yang diinisiasi oleh Fakultas Imu Sosial dan Politik (Fisipol) dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM ini digelar untuk memperingati Lustrum ke-14 UGM dan Dies ke-64 Fisipol UGM. Kegiatan ini menggandeng Ishari Sahida yang dikenal dengan sebutan Ari Wulu dan Sabrang Mowo Damar Panuluh atau Noe Letto sebagai mitra kreatif.

Persembahan ini bakal didukung lebih dari 100 pengrawit, 100 penari, dan puluhan personel musisi dengan musik corak kekinian.

Ari Wulu, merupakan penghulu komunitas Gayam16, entitas kreatif yang setia menghidupkan gamelan, termasuk menggelar event tahunan berskala internasional Yogyakarta Gamelan Festival (YGF). Sedangkan Noe Letto adalah pentolan grup band Letto yang memperoleh sejumlah penghargaan nasional dan internasional.

Menurut Noe Letto, kehadiran teknologi digital tidak membuat gamelan kehilangan relevansinya. “Sebaliknya era disrupsi saat ini justru membuat ruang baru bagi gamelan untuk berekseprimen dan kolaborasi tanpa batas,” ucap Noe.

Tiket pertunjukan Gamelan 4.0 ini terdiri dari tiga kelas, yakni Festival seharga Rp 50.000, Silver senilai Rp 500.000, dan Gold sebesar Rp 1 juta. Untuk pemesanan tiket dapat menghubungi tiket box yang beralamat di Sekretariat ROAR GAMA 4.0 Gedung Fisipol UGM Unit 2, Lantai 2 Sayap Utara, Sekip Yogyakarta.  []

Baca Juga:

Berita terkait
Addie MS Konser Orkestra di Hutan Pinus Purworejo
Addie MS konser orkestra bersama siswa Yogyakarta di hamparan pinus. Acara ini untuk mengenalkan destinasi wisata Purworejo dan lainnya.
Power Trip dan Extreme Siap Guncang Yogyakarta
Band rock luar negeri Power Trip dan Extreme siap mengguncang Yogyakarta. Di ajang Jogjarockarta #3 ini band Tanah Air tampil dalam satu panggung.
Syahdu More Than Words Extreme Pukau Yogyakarta
Band musik legndaris, Extreme tampil memukau di Yogyakarta. Ribuan penonton menyanyi saat Extreme membawakan lagu hits More Than Words dinyanyikan