Surabaya - Kodam V/Brawijaya menyelidiki indikasi keterlibatan TNI dalam insiden di Asrama Mahasiswa Papua (AMP). Penyelidikan dengan memeriksa video dan mendengarkan keterangan saksi.
Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya, Brigjen TNI Bambang Ismawan menyebut, pemeriksaan juga dilakukan dengan mendengarkan keterangan dari warga saat kejadian di depan AMP.
Bambang tidak menyebutkan berapa jumlah saksi yang diperiksa. Pendalaman dilakukan dengan melihat seluruh bukti yang ada secara internal.
Saat ini masih proses pemeriksaan penyelidikan
"Memang ada indikasi keterlibatan TNI dalam kejadian di AMP. Saat ini masih proses pemeriksaan penyelidikan," ungkap Bambang, Rabu 21 Agustus 2019.
Kodam V/Brawijaya memastikan akan menerapkan transparansi dalam mengusut insiden di Jalan Kalasan, Surabaya tersebut. Hasil pemeriksaan akan disampaikan setelah menemukan titik terang.
Bambang menegaskan, jika memang ada dugaan kuat yang mengarah kepada keterlibatan personel TNI dan terbukti bersalah, Kodam akan memberi hukuman sesuai dengan tingkat kesalahannya.
"Seperti yang sampaikan Kapolda (Irjen Polisi Luki Hermawan) bahwa pemeriksaan elektronik itu tidak bisa cepat. Kami minta bersabar, nanti kami beri tahu kalau sudah selesai," tuturnya.
Sementara Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, polisi saat ini sedang melakukan penjajakan digital, sehingga membutuhkan waktu agak lama. Pendalaman dilakukan soal dampak berita di medsos soal rasis.
"Dampak berita itu ada berita di medsos yang sedang didalami soal rasis dan lain. Karena ini penjajakan digital karena butuh waktu," paparnya.[]