Baghdad - Koalisi negara yang dipimpin Amerika Serikat (AS) memperingatkan kepada pelaku ledakan dua buah roket di pusat kota Baghdad, Irak, Senin, 23 September 2019.
Koalisi tidak akan memberi toleransi terhadap serangan apapun terhadap personelnya. Hal itu disampaikan melalui dalam sebuah keterangan, Selasa, 24 September 2019, seperti dilansir Antara.
Diketahui, koalisi AS yang saat ini memerangi pasukan ISIS di Irak mempunyai markas di dekat area ledakan roket tersebut. Mereka menyebut meskipun tidak ada fasilitas yang ditempati AS terkena ledakan, namun mereka akan tetap melakukan pertahanan diri dalam kejadian semacam itu.
Sementara, untuk lokasi ledakan salah satu roket berada di Area Hijau berbenteng, yang merupakan area gedung pemerintahan dan kedutaan besar, namun tidak ada kerusakan apapun.
Sedangkan satu roket lainnya meledak di wilayah Sungai Tigris.
Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan kedua roket tersebut. Koalisi AS juga tidak menyalahkan pihak manapun.
Pada bulan Mei lalu, sebuah roket juga ditembakkan dari Baghdad bagian timur dan meledak di wilayah dekat Kedutaan Besar AS. Ledakan itu juga tidak diklaim pihak manapun.
Kejadian seperti ini jarang, namun terjadi secara sporadis di Baghdad pada beberapa tahun belakangan.
Irak, yang sekutu utamanya adalah Amerika, membuat Iran khawatir pihaknya terperangkap dalam perseteruan yang sedang terjadi di antara kedua negara itu, karena di Irak terdapat pasukan AS dan juga kelompok paramiliter yang loyal kepada Iran.
AS menuding Iran atas serangan yang terjadi terhadap instalasi perminyakan di Arab Saudi bulan ini, yang kemudian dibantah oleh Iran. Keduanya menyebut tidak ingin berperang. []