Klaster Pasar Berisiko Penyebaran Covid-19 di Jatim

Gugus Tugas Covid-19 Jatim menemukan 86 orang di Pasar Bojonegoro dan 5 orang di Pasar Simo serta simo Gunung menunjukkan hasil rapid test reaktif.
Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso. (Foto: Pemprov Jatim/Tagar)

Surabaya - Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur terus mewaspadai penyebaran Covid-19 di sejumlah pasar tradisional. Pasalnya, pasar menjadi ancaman menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Setelah Pasar Pujon Kabupaten Malang ditemukan adanya seorang pedagang positif dan tiga orang reaktif Covid-19, kini pasar Bojonegoro menjadi ancaman menjadi klaster penyebaran. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim langsung melakukan tracing untuk mencegah munculnya klaster Pasar di Bojonegoro.

Jadi betul di Bojonegoro ada yang dilakukan rapid test, reaktif ini perlu kami dalami lebih jauh.

Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso mengaku hasil rapid test dilakukan oleh Gugus tugas kabupaten di Pasar Tradisional Bojonegoro diketahui ada reaktif. Hasilnya dari 269 pedagang di rapid test, hasilnya 86 orang reaktif Covid-19.

"Jadi betul di Bojonegoro ada yang dilakukan rapid test, reaktif ini perlu kami dalami lebih jauh," ungkap Kohar, di Gedung Grahadi, Jumat, 8 Mei 2020.

Kohar menyebut klaster Pasar Bojonegoro kemungkinan bisa muncul akibat adanya indeks case atau pasien pertama berkeriteria orang dengan mobilitas tinggi. Hal ini sama terjadi di klaster Pasar Pujon di Kabupaten Malang karena ada pedagang bolak-balik Surabaya - Malang.

"Karena pengalaman di Pujon itu salah satunya beliaunya riwa-riwi Surabaya-Malang, kemudian kami akan perdalam lebih jauh (yang di Pasar Bojonegoro)," tuturnya

Kohar khawatir orang dengan mobilitas tinggi dan tanpa gejala, tidak disadari bahwa orang tersebut sebenarnya sakit dan bisa menulari banyak orang.

"Makanya orang yang lalu lalang tadi kalau ternyata OTG orang lain bisa tertular," tuturnya.

Klaster pasar ini memang tengah menjadi perhatian. Mengingat adanya pedagang di Pasar Pujon yang meninggal dan hasil swabnya positif Covid-19. Saat dilakukan tracing oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim, dari 41 pedagang di rapid test, tiga orang dinyatakan reaktif.

Tak hanya di Pujon dan Bojonegoro saja, di Surabaya, dua pasar yakni Simo dan Simo Gunung ditutup sementara oleh Pemkot Surabaya. Hal itu dilakukan usai adanya dua pedagang positif Covid-19.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniatoro mengaku selain menutup Pasar Simo dan Simo Gunung, Pemkot Surabaya juga melakukan rapid test terhadap seluruh pedagang. 

Agus mengaku mereka yang menjalani rapid test terdiri dari 20 pedagang di Pasar Simo, 10 pedagang untuk Pasar Simo Gunung dan 10 pedagang tumpahan pasar.

”Hari ini kita lakukan rapid test pukul 09.00 WIB, pagi tadi. Sambil kita menunggu hasilnya,” ujar Agus saat ditemui, Kamis, 7 Mei 2020.

Menurutnya, jika dari hasil rapid test tersebut tidak ditemukan ada yang reaktif, maka pasar tersebut kembali dibuka dan beroperasi seperti biasa. Akan tetapi, ia menegaskan, sesuai informasi diperoleh dari camat setempat bahwa ada salah satu pedagang tumpahan pasar yang setelah dilakukan rapid test hasilnya adalah reaktif.

“Tetapi kemarin saya dapat info dari pak camat bahwa pasar tumpah ini kemarin di rapid test ada satu positif dan kita tindak lanjuti swab,” kata dia.

Oleh karena itu, Agus menyatakan sesuai protokol yang ditetapkan maka kedua pasar tersebut untuk sementara waktu harus dilakukan karantina wilayah dan isolasi mandiri selama 14 hari. Namun, Agus mengaku saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan satuan petugas (satgas) terkait untuk terus melakukan tracing.

“Mereka memang tidak boleh berkativitas di pasar tersebut untuk beberapa waktu ini. Namun tetap masih boleh berdagang. Misalnya online kepada para pelanggannya,” tutur dia.

Di samping melakukan tracing, Agus juga menyatakan bahwa pihaknya sudah mendata para pedagang yang terdampak dan akan bersurat kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya untuk diberikan intervensi berupa bantuan kepada sejumlah pedagang tersebut.

“Kita data untuk pedagang yang ada di PD Pasar Surya. Kemudian, warga yang terdampak kita minta kecamatan untuk mendata. Kemudian dikirim ke Dinsos supaya ada intervensi dari pemkot,” kata dia. []

Berita terkait
PSBB di Surabaya Raya Belum Efektif Cegah Covid-19
Masih bertambahnya kasus pasien positif Covid-19 dan masih banyaknya warga mengacuhkan protokol kesehatan menjadi indikator belum efektifnya PSBB.
Pedagang Positif Corona, 2 Pasar di Surabaya Ditutup
Selain menutup, Pemkot Surabaya langsung melakukan rapid test terhadap puluhan pedagang di Pasar Simo dan Simo Gunung.
Kesepakatan PSBB di Malang Raya Terancam Batal
Kesepakatan pengajuan PSBB Malang Raya terancam batal karena inkonsisten Bupati Malang Sanusi. Sanusi masihbutuh pendalaman untuk PSBB.
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi