Jakarta - Belakangan pabrik PT. HM Sampoerna yang berada di Karawang dikabarkan sebagai klaster baru penyebaran virus corona. Yakni dengan adanya karyawan yang terkonfirmasi positif covid di sana.
Kabar tersebut beredar hingga menjadi bahan diskusi beberapa pihak, baik secara individual maupun perkelompok. Orang-orang mempertanyakan bagaimana sistem protokol kesehatan yang diterapkan manajemen selama pabrik tersebut beroperasi di masa pandemi.
Juga mengenai penanganan perusahaan terhadap karyawan yang diduga terjangkit virus, apa saja upaya yang dilakukan serta sejauh mana penanganannya. Bahkan informasi yang diperoleh Tagar, pabrik di Karawang tersebut sempat ditutup lebih dari 24 jam untuk melakukan tracing contact.
Namun sayang sekali, saat Tagar mencoba mencari tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut pihak terkait terkesan bungkam.
Tepatnya pada rabu, 16 Desember 2020, Tagar mencoba meminta konfirmasi dari manajemen PT. HM Sampoerna melalui email. Kemudian di susul pesan pribadi melalui aplikasi WhatsApp kepada Direktur External Affairs HM Sampoerna Tbk PT Elvira Lianita pada Jumat, 18 Desember 2020.
Namun sampai saat ini belum ada tanggapan yang diperoleh Tagar dari manajemen perusahaan yang dipimpin Mindaugas Trumpaitis itu, sehingga hal tersebut sangat disayangkan. Hal ini tentunya bisa memicu berbagai spekulasi di masyarakat, terlebih perusahaan tersebut bukan kali pertama diberitakan lalai melakukan kontrol sehingga karyawannya dinyatakan positif covid-19.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan keterangan pers yang dilaporkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengenai perkembangan kasus konfirmasi positif Covid-19 di kalangan karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) di Surabaya waktu itu menyebutkan puluhan karyawan terkonfirmasi positif.
65 Karyawan yang terkonfirmasi positif pada waktu itu berawal dari 2 orang karyawan yang terlacak positif pada pertengahan April 2020.
Sayangnya untuk klaster pabrik di Karawang tak menuai reaksi dari manajemen PT. HM Sampoerna. Kondisi tersebut menyebabkan terkendalanya penyebarluasan informasi ke masyarakat sehingga menyulitkan untuk melakukan upaya-upaya pencegahan bagi masyarakat sekitar pabrik. []
Baca juga:
- Benarkah Rokok Produksi Sampoerna akan Dimusnahkan
- Jadwal Dividen Saham HMSP atau HM Sampoerna 2020
- Dividen Yield Saham HM Sampoerna Mencapai 6,42%