Jakarta - Persik Kediri mendampingi Persita Tangerang ke semifinal Liga 2 setelah menduduki posisi runner up Grup B babak 8 Besar. Di laga terakhir di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Senin 18 November 2019, Persik bermain imbang 0-0 melawan Martapura FC. Hasil itu menjadikan Persik menantang juara Grup A Persiraja Banda Aceh.
Hasil imbang melawan Martapura FC memang menjadi target minimal Persik untuk lolos ke semifinal. Tambahan satu poin itu mengantarkan tim berjuluk Macan Putih menduduki peringkat dua klasemen akhir 8 Besar dengan poin lima.
Mereka terpaut satu poin dari Persita Tangerang yang sukses menaklukkan PSMS Medan 2-1 di Stadion Gelora Sriwijaya. Persita sendiri menghadapi runner up Grup A Sriwijaya FC di semifinal.
Bukan karena terbebani tetapi kami juga harus bermain hati hati. Kami memang hanya butuh imbang untuk lolos ke semifinal
Persiraja tampil sebagai juara Grup A setelah di laga terakhir bermain imbang 0-0 melawan SFC. Kedua tim sama-sama mengantongi poin lima. Hanya Persiraja unggul produktivitas gol. Sedangkan dua tim lain, Persewar Waropen dan Mitra Kukar berada di peringkat tiga dan empat setelah sama-sama memiliki poin dua.
Laga semifinal Liga 2 akan digelar di Gianyar, Bali, Jumat 22 November 2019. Di semifinal pertama pukul 16.00 WIB, Persik menghadapi Persiraja di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Selanjutnya, SFC melawan Persita.
Bermain Menyerang
Dalam laga terakhir melawan Martapura FC, Persik sesungguhnya bermain menyerang demi memburu kemenangan. Namun serangan mereka lebih sering menemui kegagalan.
Banyak peluang yang tercipta. Hanya saja mereka gagal mengonversi menjadi gol. Absennya goal getter Septian Satria Bagaskara yang masih menjalani proses pemulihan karena operasi menjadikan lini depan tak lagi tajam.
Mereka juga kesulitan menghadapi Martapura FC yang bermain tanpa beban. Apalagi, tim lawan beberapa kali sempat mengancam pertahanan Persik melalui serangan balik. Meski bisa diantisipasi, namun serangan mereka tetap diwaspadai Persik. Pasalnya bila sampai kecolongan gol, harapan ke semifinal bisa pupus.
Pelatih Budiarjo Thalib mengakui tim bermain terlalu hati hati. Ini yang membuat tim lebih fokus pada pertahanan. Selain itu lemahnya penyelesaian akhir membuat mereka tak bisa mencetak gol.
"Bukan karena terbebani tetapi kami juga harus bermain hati hati. Kami memang hanya butuh imbang untuk lolos ke semifinal. Kami butuh itu. Jadi kami bermain hati-hati," kata Budiarjo.
Dia juga mengakui bila tim sangat lemah dalam penyelesaian akhir. Menurutnya banyak peluang yang seharusnya bisa menjadi gol namun terbuang percuma.
"Perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan sehingga kami bisa tampil lebih baik di semifinal. Lini depan memang kurang bagus dalam penyelesaian akhir," ujarnya lagi.
Sementara, bek Persik Risna Prahalabenta menuturkan bila pemain merasa kelelahan dengan jadwal padat di babak 8 Besar. Menurutnya selama 12 hari, mereka harus bertanding tiga kali. Selain itu, faktor cuaca yang ekstrem di Palembang turut mempengaruhi performa tim.
"Tentu kami mengucap syukur karena bisa lolos ke semifinal. Hanya, pemain sesungguhnya dalam kondisi kelelahan. Dalam 12 hari kami bermain tiga kali. Apalagi dengan faktor cuaca di Palembang dan ada asap," kata Risna. []