Kupang - Lodia Radja Hau nama lengkapnya, dia adalah siswi kelas XII SMA Negeri 1 Sabu Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia baru saja lulus dari sekolahnya. Dia tidak seperti siswi lainnya yang larut dalam pesta corat coret seragam begitu pengumuman kelulusan selesai.
Namun Lodia sapaan akrabnya tidak mencoret baju seragamnya, bahkan tak sedikit nodapun yang menodai baju seragam abu-abu khas SMA yang selama tiga tahun dia pakai. Curahan hatinya menjadi viral di media sosial setelah dia memposting terkait baju seragamnya.
Bagi siswa siswi lain mencoret baju mungkin sebagai salah satu ungkapan kebahagiaan karena telah menamatkan bangku sekolah SMA. Ini boleh dibilang hal biasa, karena aksi corat coret sudah menjadi tradisi sejak lama.
Namun Lodia justru lain, dia sangat menghormati seragam abu-abu yang dia pakai selama tiga tahun di bangku SMA. bahkan yang membanggakan, Lodia ingin menghargai ke dua orang tuanya karena telah membelinya baju seragam sekolah yang dia kenakan tiap hari.
Curahan hati yang ia tulis di laman Facebooknya sungguh menyentuh dan membanggakan, dimana Lodia beberkan alasan lain mengapa dia tidak mencoret baju seragamnya, salah satunya dia ingin menghormati lambang Bendera Merah Putih yang menempel pada seragam sekolahnya.
Berikut ciutan Lodia yang menjadi viral di media sosial:
“Bagaimana mungkin aku menodai mu, sementara kau saksi perjalanan ku dalam menempuh pendidikan di SMA,”
“Bagaimana mungkin aku menodai mu, sementara di bagian sebelah dada kiri menempel bendera kebanggan Indonesia,”
“Jika aku tega menodai mu berarti aku tidak bisa menghargai orangtuaku yang susah payah membeli mu dengan keringatnya,”
“Jika aku menodai mu apalah daya hasil pendidikan selama tiga tahun ini,” tulis Lodia Radja Hau pada laman akun facebook.
Sontak postingan yang di update ulang oleh akun atas nama Dorsiana Dimu Hau padan dua hari lalu itu menuai pujian dari ribuan pengguna Facebook
"Salut denganmu dek ....luar biasa, komen Montanus Salut.
"Kata"mu mnunjukn pribadimu yg zangat luar biaza, timpal akun atas nama Jhuliaty Lapijahi.
Dari pantauan Tagar di akun Dorsiana Dimu, postingan siswi SMA tersebut sudah dikomentari ratusan. banyak juga pengguna media sosial yang membagikan kisah siswi yang berparas ayu tersebut.
Baca juga:
- Anak NTB, Satu Jam Menembus Hutan Menuju Sekolah
- Septinus Arui, Guru Tanpa Gaji di Hutan Papua
- Samsuri, Polisi Berkuda Sahabat Anak Manokwari