Kisah Pria asal Pakistan Mengemis Dua Hari di Bantul

Seorang warga Pakistan mengemis dua hari di Bantul, Yogyakarta. Warga resah dan petugas menangkapnya.
Kepala Kantor Keimigrasian Yogyakarta Jusup Umardani (Kiri), Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham, Herman Siregar (Tengah) ditemui dalam jumpa pers Rabu 18 Maret. (Foto: Tagar/ Kiki Luqmanul Hakim)

Bantul - Kantor Imigrasi TPI I Yogyakarta menangkap seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Pakistan, Muhammad Waryam, 38 tahun, yang tertangkap basah sedang mengemis di daerah Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Yogyakarta, Herman Siregar menjelaskan, penangkapan ini berdasarkan dari laporan warga yang resah karena ada WNA yang mengemis. 

"Dia berkeliaran di daerah Gondowulung untuk mengemis dari rumah ke rumah warga. Warga setempat langsung melaporkan," katanya dalam jumpa pers pada Rabu, 18 Maret 2020.

Menurut dia, WNA ini pemegang visa multiple. Dari tangan Waryam, pihak Imigrasi berhasil menyita barang bukti uang sebesar Rp 15 juta, paspor dan satu unit ponsel.

"Ada uang sekitar 15 juta 200 ribu, tapi kami belum mengetahui ini uang hasil mengemis atau bisnis. Menurut pengakuannya dia sempat berjualan tasbih dan peci," ungkap Herman.

Dia berkeliaran di daerah Gondowulung untuk mengemis dari rumah ke rumah warga.

Kata Herman, Waryam bukan pertama kalinya ke Indonesia. Waryam pertama kali datang ke Indonesia pada 5 Juli 2019. Kemudian dia sempat mondar-mandir ke beberapa negara seperti Thailand dan Kamboja hingga akhirnya pada 30 Januari 2020 kemarin kembali datang ke Indonesia dan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Sementara itu, Kepala Kantor Keimigrasian Yogyakarta Jusup Umardani mengatakan Waryam telah mengemis di Bantul selama dua hari. Selama dua hari di Bantul ini Waryam menginap di masjid. "Jadi dia sudah mengemis selama dua hari dan setelah mengemis menginap di masjid," ungkapnya.

Jusup mengatakan, menurut pengakuan Waryam, dia mengemis karena ingin membayar biasa rumah sakit ibunya yang terkena hepatitis di Paskistan. "Katanya ibunya di Pakistan sedang sakit," jelas Umardani.

Dia mengatakan, Waryam akan dideportasi ke negara asalnya. Namun sebelumnya akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut termasuk kesehatannya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Komisi III DPR RI Soroti Pendeteksi Corona Imigrasi
Komisi III DPR RI soroti alat pendeteksi virus corona milik imigrasi Makassar yang tidak standar
Imigrasi Tak Bisa Tolak Pengurusan Paspor ke China
Kantor Imigrasi kelas II Sibolga tidak bisa menolak pengurusan paspor pemohon dari Sibolga menuju negara China.
Imigrasi Tangerang Pantau Overstay WNA Asal China
Kemenlu putuskan WNA asal China dilarang masuk ke Indonesia, pihak Imigrasi Tangerang, Banten, memantau WNS asal China yang overstay di Tangerang
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu