Magelang - Ada kisah asmara di balik pembunuhan yang menimpa TU, 29 tahun, warga Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Mayatnya dibuang di kebun tebu wilayah Kecamatan Mertoyudan.
Tragisnya, jalinan asmara itu dijalin dengan pria yang menghabisi nyawanya sendiri. Ya, ibu dua anak itu dibunuh oleh FL, 23 tahun, pemuda yang mengaku sebagai pacarnya.
"(Saya) pacarnya," ujar FL, saat dihadirkan dalam ungkap kasus pembunuhan yang menjeratnya di Mapolres Magelang, Rabu, 16 September 2020.
FL mengaku sudah tahu jika TU telah berkeluarga, bahkan memiliki dua anak. Nyatanya hubungan mereka masih berlangsung meski jarang bertemu dan hanya berkomunikasi via WhatsApp.
Hubungan tersebut masih berlangsung hingga saat terakhir korban meregang nyawa. Tidak hanya dibunuh dengan cara dicekik, mayat TU juga dibuang begitu saja di kebun tebu tak jauh dari rumah FL, wilayah Desa Pasuruhan, Mertoyudan.
(Saya) pacarnya.
Peristiwa pembunuhan korban terjadi pada 3 September 2020 lalu di rumah tersangka. Kebetulan TU pada hari datang ke rumah tersangka. Saat berada di dalam kamar, FL menagih uang sebesar Rp 3,5 juta yang dipinjam korban.
"Utangnya Rp 3,5 juta, buat modal usaha katanya," tutur FL.
FL mengatakan, dirinya sudah berulang kali menagih uang yang dipinjam oleh korban sejak pertengahan tahun 2019 lalu itu. Namun hanya jawaban tanpa realiasi yang diterima oleh tersangka.
Termasuk ketika mereka bertemu sesaat sebelum pembunuhan terjadi. Korban juga belum sanggup mengembalikan utangnya. Hingga tersangka kalap dan mencekik korban hingga meninggal dunia.
"Saat itu seketika, spontan. Saya marah karena (korban) ditagih jawabnya dengan nada tinggi," kata dia.
Sementara itu, Kapolres Magelang, AKBP Ronald A Purba mengatakan, antara tersangka yang masih bujangan dengan korban memang terdapat hubungan.
"Korban ini sudah berkeluarga tapi memiliki hubungan persahabatan dengan tersangka," kata Ronald.
Baca juga:
- Dilaporkan Menampar Wanita, Kades Bantaeng: Itu Fitnah
- Diduga Motif Asmara, Wanita di Kulon Progo Dibakar
- Karena Asmara, Siswi SMK di Makassar Gantung Diri
Meski demikian, pihaknya tidak melakukan pendalaman lebih jauh terhadap hubungan tersebut mengingat tidak terkait langsung dengan pemicu pembunuhan.
"Informasinya ada hubungan asmara, tapi kami tidak bisa sampai membuktikan ke sana. Yang jelas korban dengan tersangka ini memiliki hubungan kenal," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Semampir, Desa Pasuruhan, Mertoyudan, digegerkan dengan mayat wanita yang sudah dalam kodisi membusuk di kebun tebu, Senin, 14 September 2020. Dari hasil pemeriksaan ditemukan tanda-tanda kekerasan seperti kedua tangan terikat.
Kasus itu terkuak setelah polisi mengetahui identitas korban lewat identifikasi sidik jari. Dan dalam tempo kurang dari 24 jam setelah penemuan mayat, FL, pelaku pembunuhan berhasil ditangkap. []