Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa langsung membuat kebijakan larangan impor kertas bercampur plastik masuk ke Provinsi Jawa Timur. Larangan ini menyikapi adanya telur ayam yang mengandung plastik di Tropodo Krian, Sidoarjo.
Khofifah menegaskan, agar sampah kertas impor bercampur plastik masuk ke Jatim akan dibentengi dengan regulasi yang dibuatnya. Pemprov Jatim akan berkoordinasi dengan bea cukai untuk mengecek, apakah limbah kertas bercampur plastik atau tidak.
Kita mohon kembali bahwa regulasi yang terkait dengan pihak kepabeanan.
Khofifah menjelaskan, dengan adanya regulasi, diharapkan agar bea cukai berjalan berseiringan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
"Ini tugas kepabeanan. Kita mohon kembali bahwa regulasi yang terkait dengan pihak kepabeanan, kemudian regulasi kaitan dengan peraturan perundang-undangan yang itu di dalam kewenangan Kementerian KLHK," ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Senin 18 November 2019.
Dia menilai pengaturan regulasi sangat penting demi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat. Dalam pengecekan impor limbah kertas bercampur plastik di Jatim, Khofifah berkoordinasi dengan dua kementerian, yakni Kementerian Koordinator Maritim dan KLHK.
"Kami kemarin rapat dengan Pak Menko Maritim, dan KLHK. KLHK sudah memberi restriksi pembatasan agar tidak ada campuran plastik di kontainer-kontainer," ujarnya.
Nantinya kontainer yang berisi sampah kertas akan dicek oleh Kepabeanan untuk memastikan bersih dari campuran plastik di dalamnya.
"Nanti kontainer yang masuk dicek dulu oleh Kepabeanan. Maka Pemprov Jatim menunggu regulasi dari KLHK," tuturnya. []
Baca juga:
- Ades X Gojek Fasilitasi Konsumen Kurangi Sampah Plastik
- Khofifah Jamin Telur Ayam di Jawa Timur Tak Beracun
- Ada yang Impor Sampah ke Jatim, Emil: Kita Sikat