Keunggulan Kelapa Genjah Entok yang Dikembangkan Kulon Progo

Pemkab Kulon Progo mengembangkan tanaman kelapa jenis Genjah Entok yang memiliki banyak keunggulan. Ini dia keunggulannnya.
Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana saat ikut dalam penanaman bibit kelapa jenis Genjah Entok. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melakukan peremajaan tanaman kelapa pendek dengan varietas Genjah Entok. Tanaman ini memiliki banyak keunggulan. Peremajaan tanaman yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah ini merupakan kerja sama antara Kebumen dan Kulon Progo.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kebumen, Tri Haryono mengatakan, jenis tanaman kelapa Genjah Entok dipilih sebagai varietas tanaman yang diremajakan, karena mampu menghasilkan nira yang banyak. Selain itu juga memiliki daging cukup tebal.

Tanaman ini juga mampu berbuah meski usia tiga tahun, namun denngan catatan pemeliharaannya yang baik. "Yang paling penting jenis kelapa ini tumbuh paling tinggi 8 meter saja. Dengan tinggi ini bisa menjadi bagian dari upaya mengurangi angka kecelakaan kerja para penderes nira kelapa," ungkap Tri Haryono, di Kulon Progo, Kamis 1 Oktober 2020.

Dengan tinggi ini bisa menjadi bagian dari upaya mengurangi angka kecelakaan kerja para penderes nira kelapa.

Adapun peremajaan tanaman kelapa tersebut dilakukan di lahan seluas lima hektar di Padukuhan Tegiri II, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Lahan ini akan ditanami tanaman kelapa Genjah Entok sekaligus juga akan dikembangkan menjadi lokasi agrowisata terpadu.

"Kami harapan kerjasama ini bisa terus berlanjut karena kami juga ada kerjasama beberapa produk.insya allah kami siap manakala kami bisa memberikan kontribusi apapun.” tuturnya.

Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana mengatakan, agribisnis kelapa memiliki pangsa pasar yang bagus baik tingkat lokal, nasional. "Bahkan sudah ada yang diekspor ke beberapa negara seperti Jerman, Kanada, Perancis, Amerika, Jepang, Singapura, Malaysia dan Korea," ungkapnya.

Fajar menilai, lokasi agrowisata tersebut juga bisa menjadi destinasi baru ke depannya dengan pendampingan dari dinas terkait. "Dengan adanya jalur Bedah Menoreh yang sudah dilewati transpostasi dari Bandara YIA ke arah Borobudur, maka ke depan jalannya semakin bagus. Ketika diintegrasikan dengan YIA destinasi wisata ini bisa booming dan bisa laku dengan pemandangan Waduk Sermo,” ucapnya. []

Berita terkait
Semen Indonesia Main Bisnis Tanaman, Gandeng Kementan
Semen Indonesia menggandeng Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Kabupaten Tuban dalam membudidayakan tanaman di area green belt Pabrik Tuban.
Ciri-ciri Janda Bolong, Tanaman Hias Dijual Ratusan Juta
Janda Bolong dibanderol dengan harga fantastis. Ada yang sampai berharga ratusan juta dalam satu pot.
Pemerintah Cabut Aturan Ganja Sebagai Tanaman Obat
Setelah sempat menjadi kontroversi, pemerintah melalui Kementerian Pertanian secara resmi mancabut aturan pemanfaatan ganja sebagai tanaman obat
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.