Jakarta - Martin Manurung ditetapkan menjadi Ketua Panitia Kerja (Panja) Perdagangan Komoditas Ekspor Komisi VI DPR RI. Panja nantinya akan mendorong daya saing komoditas ekspor unggulan Indonesia di pasar Internasional.
Bahkan, haminjon atau kemenyan Toba punya kesempatan untuk masuk sebagai komoditas ekspor unggulan Indonesia.
Martin Manurung: Seperti haminjon (kemenyan toba) misalnya. Komoditas ini sebenarnya bernilai cukup tinggi dan barang ekspor yang menjanjikan.
Martin menjelaskan, Panja dibentuk sebagai salah satu langkah DPR dalam mendorong dan mengawasi kinerja ekspor Indonesia.
"Sebagaimana kita ketahui, neraca perdagangan kita masih defisit. Karena itu kita ingin mengkaji apa hambatan-hambatan, baik dari sisi regulasi maupun implementasi yang bisa mendorong kinerja ekspor kita lebih baik," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Selasa, 21 Januari 2020.
Wakil Ketua Komisi VI itu menjelaskan Panja nantinya tidak hanya mendorong komoditas-komoditas yang selama ini sudah menjadi langganan ekspor seperti sawit dan karet.
Namun, juga mengekspor komoditas lain seperti kemenyan toba atau haminjon, kopi, serta komoditas asli Indonesia lainnya ke luar negeri.
“Seperti haminjon (kemenyan toba) misalnya. Komoditas ini sebenarnya bernilai cukup tinggi dan barang ekspor yang menjanjikan,” ujarnya.
Martin berujar, akan tetapi karena pasar haminjon tidak jelas, sehingga banyak petani yang dirugikan dikarenakan tidak tahu harga pasar.
"Ini juga harus diperbaiki agar defisit neraca perdagangan Indonesia membaik," ucapnya.
Ketua DPP Partai NasDem ini mengaku, selain menginginkan haminjon masuk dalam pasar ekspor unggulan, dia juga ingin mendorong agar peningkatan ekspor sawit semakin meningkat.
Penetapan Martin Manurung sebagai ketua Panja disetujui dalam rapat internal yang berlangsung di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI. Panja Perdagangan Komoditas Ekspor terdiri dari 30 anggota Komisi VI DPR lintas fraksi ini mulai bekerja sejak ditetapkan pada Selasa, 21 Januari 2020. []