Ketahanan Pangan Nasional, Teknologi Biosoildam MA 11 Tonggak Menuju Pertanian Berkelanjutan

Teknologi Biosoildam MA 11, yang dikembangkan Dr. Ir. Nugroho Widiasmadi, telah menjadi sumber inspirasi dalam dunia pertanian Indonesia.
Penggunaan Teknologi Biosoildam MA 11 di bidang pertanian. (Foto: Tagar/Istimewa)

TAGAR.id, Jakarta - Teknologi Biosoildam MA 11, yang dikembangkan Dr. Ir. Nugroho Widiasmadi, telah menjadi sumber inspirasi dalam dunia pertanian Indonesia. Teknologi ini mewakili perubahan besar dalam paradigma pertanian, beralih dari pendekatan kimia menjadi organik.

Pertumbuhan Pertanian yang Berkelanjutan Teknologi Biosoildam MA 11 telah mencuri perhatian para petani, pemerintah, dan sektor swasta. Ini membuka jalan bagi pertanian yang lebih berkelanjutan dan masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia. 

Petani melaporkan peningkatan produksi dan keuntungan, mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya, yang berdampak positif pada biaya dan hasil panen yang lebih sehat.


Teknologi Biosoildam MA 11 adalah tonggak penting menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.


Ketahanan terhadap tantangan alam teknologi ini juga telah memperlihatkan kemampuannya menghadapi tantangan alam, seperti kekeringan dan masalah sumber daya air. 

Pendekatan organiknya membuat pertanian lebih tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem. Selain itu, penghentian penggunaan bahan kimia berbahaya memberikan kontribusi penting pada lingkungan yang lebih bersih dan sehat, melindungi ekosistem yang berkelanjutan.

Anggota DPR RI Anggota DPR RI Komisi XI, Susi Marleny Bachsin, memberikan dukungannya yang kuat untuk teknologi ini. 

"Pentingnya Teknologi Biosoildam MA 11 dalam mengatasi masalah pertanian, infrastruktur, dan ekonomi nasional dengan fokus pada teknologi yang ramah lingkungan," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu, 8 November 2023.

Pencipta Teknologi Biosoildam MA 11 Nugroho Widiasmadi menjelaskan bahwa teknologi ini adalah langkah bijak menuju pertanian yang berkelanjutan dan masa depan. 

"Ini menandakan perubahan positif menuju pertanian organik di Indonesia," ucapnya.

Tantangan lingkungan dan kesadaran pemilih muda para pakar lingkungan, seperti Mahawan Karuniasa dari Universitas Indonesia, menekankan bahwa pemimpin Indonesia perlu memiliki sustainability quotient yang tinggi dan mampu menghadapi berbagai tantangan lingkungan. 

"Ini termasuk menjaga kedaulatan sumber daya alam, menciptakan swasembada pangan, dan meminimalkan dampak lingkungan negatif," ucap Mahawan Karuniasa.

Selain itu, kesadaran lingkungan di kalangan pemilih muda semakin meningkat, dan pemimpin baru harus mampu membangun sistem politik dan ekonomi yang tidak merusak lingkungan, serta mempromosikan etika bumi untuk menjaga keseimbangan dengan alam.

"Teknologi Biosoildam MA 11 adalah tonggak penting menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan," ucap Nugroho. []

Berita terkait
Mentan Amran Sulaiman Diminta Harus Jaga Ketahanan Pangan di Tengah Ancaman Krisis Global
Ketua DPR RI Puan Maharani memberi selamat kepada Andi Amran Sulaiman yang kembali dilantik sebagai Menteri Pertanian (Mentan).
Mekanisasi Pertanian untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Lahan persawahan yang luas di Indonesia jika dikelola dengan mekanisasi akan mencukupi kebutuhan beras nasional, bahkan jadi komoditas ekspor
Ketahanan Pangan Dunia Jadi Agenda Pertemuan APEC di Seattle
Lebih dari 3.000 delegasi hadir dalam KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Kota Seattle