Ketahanan Pangan Dunia Jadi Agenda Pertemuan APEC di Seattle

Lebih dari 3.000 delegasi hadir dalam KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Kota Seattle
Menteri Pertanian AS, Tom Vilsack (kanan), dan Direktur Eksekutif Sekretariat APEC, Dokter Rebecca Fatima Sta Maria (tengah), berbicara selama pertemuan tingkat Menteri APEC di Seattle, AS, 3 Agustus 2023 (Foto: voaindonesia.com/

TAGAR.id, Seattle, AS - Forum ekonomi regional, APEC mulai menyelenggarakan pertemuan pejabat senior dan menteri di Seattle, negara bagian Washington. Amerika Serikat (AS), tahun ini menjadi tuan rumah pertemuan tahunan yang membahas berbagai topik sulit dan tantangan diplomatik.

Lebih dari 3.000 delegasi hadir dalam KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC - Asia-Pacific Economic Cooperation) di Kota Seattle. Dua puluh satu negara anggota ekonomi APEC mewakili hampir 40% dari penduduk dunia dan sekitar setengah dari perdagangan dunia, sehingga topik dalam agenda cukup beragam - mulai dari manajemen bencana hingga energi dan kesehatan. Salah satu tantangan terbesar tahun ini adalah ketahanan pangan dunia.

Menteri Pertanian AS Tom Vilsack mengatakan, “Masyarakat APEC kini memiliki komitmen sama, untuk memenuhi kebutuhan pangan global sehingga kita sebenarnya dapat membangun sistem yang tangguh.”

Sementara pertemuan para pejabat senior dan menteri bulan ini akan berfokus pada peningkatan kerja sama di kawasan Asia-Pasifik, salah satu negara anggota APEC adalah Rusia, yang sedang berperang di Ukraina dan serangan terhadap prasarana gandum terus memengaruhi sistem ketahanan pangan dunia.

Pejabat Senior AS untuk APEC, Matthew Murray mengatakan, “Kami menghadapi banyak hambatan ekonomi. Ada tantangan di seluruh dunia, termasuk invasi Rusia ke Ukraina, dan semua itu berdampak besar pada kemakmuran ekonomi kawasan Asia-Pasifik.”

letak seattleKota Seattle di Negara Bagian Washington, AS (Sumber: ontheworldmap.com)

Matt Murray mengatakan kepada VOA, AS sebagai tuan rumah tahun ini, melakukan yang terbaik untuk bekerja sama dengan semua pihak, meskipun terus kecewa dengan Rusia dan Tiongkok yang memblokir upaya untuk membicarakan kecemasan tentang dampak perang di wilayah itu pada pertemuan tingkat pimpinan.

Masih ada pertanyaan tentang kehadiran pada pertemuan APEC berikutnya, yang akan diadakan pada musim gugur di San Francisco, termasuk perwakilan Hong Kong. John Lee, CEO Hongkong berada di bawah sanksi AS atas perannya dalam tindakan keras terhadap masyarakat sipil dalam protes massa 2019.

Kembali Mat Murray mengatakan, “Kami berusaha menjadi tuan rumah sebaik mungkin, dan membuat semuanya terbuka untuk semua negara anggota. Saya pikir menjelang November, kita tahu, akan ada beberapa keputusan yang dibuat oleh Gedung Putih dan lainnya tentang, kehadiran dalam pertemuan para pemimpin.”

Terlepas dari tantangan langsung, para pejabat APEC bermaksud untuk tidak melupakan tujuan jangka panjang mereka, mengutamakan pertanian tahan iklim, inovasi, dan memastikan bahan pangan tersedia bagi mereka yang paling membutuhkan. (ps/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Ketahanan Pangan Global Terancam di Tengah Krisis Dunia
Masalah yang dihadapi dunia yang terpecah, ketika tahun 2023 dimulai dengan perang, konflik dan tekanan-tekanan ekonomi