Kesiapan Stok Beras Sampai Lebaran di Yogyakarta

Kepala Perum Bulog Divre DIY, Rini Andrida menjelaskan, kesiapan stok beras medium maupun premium.
Kepala Perum Bulog Divre DIY, Rini Andrida, Minggu 28 April 2019. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Kepala Perum Bulog Divre DIY, Rini Andrida menjelaskan, kesiapan stok beras medium maupun premium, saat ini memiliki 8.000 ton beras. Kebutuhan per bulan di DIY 3.000 ton. Jadi masih aman sampai Lebaran.

Rini mengakui, permintaan beras meningkat menjelang akhir Ramadan. Biasanya untuk zakat fitrah. 

"Taruhlah permintaannya (sampai Lebaran) 6.000 ton pun stoknya masih aman," katanya di Yogyakarta, Minggu 28 April 2019.

Rini mengungkapkan, kebutuhan sembako selain beras di DIY juga aman selama Ramadan. Saat ini stok gula pasir di Bulog DIY masih 1.300 ton, minyak goreng 57.982 liter.

"Kami juga menyediakan daging kerbau beku 6 ton, karena sifatnya revolving dengan sewa cool storage. Stok tetap aman," ungkapnya.

Namun, Bulog Divre DIY belum mampu menekan harga bawang putih yang saat ini terus melambung harganya. Bulog mendapat tugas dari pemerintah mencari stok bawang putih langsung dari petani.

Menurut Rini, Bulog Divre DIY sudah mencari stok bawang putih dari petani di Gunungkidul. 

Tapi tidak membuahkan hasil, karena stok bawang putih dari panen petani kosong. Kami memastikan stok bawang putih lokal kosong, termasuk di tingkat petani.

Saat ini harga bawang putih di pasaran mencapai Rp 55.000 per kilogram (kg). Padahal harga normalnya hanya Rp 32.000 per kg. 

"Di Yogyakarta ini memang komoditas bawang putih menjadi penyumbang inflasi," katanya.

"Jika pun petani memiliki stok bawang putih, jumlahnya tidak banyak. Mereka juga enggan menjualnya saat ini," imbuhnya.

Menurut dia, salah satu solusi menekan harga bawang putih adalah menggelar operasi pasar. Apakah stoknya dari luar daerah atau impor. 

"Nah, untuk kebijakan itu menjadi kewenangan Kementerian Perdagangan," kata dia.

Di bagian lain, Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, dalam pantauan bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) DIY, harga yang merangkak naik adalah bumbu-bumbuan.

"Yang paling mencolok (kenaikannya) adalah bawang putih. Bawang merah juga naik. Keduanya menjadi penyumbang inflasi di Yogyakarta," kata dia.

Komoditas lain yang mengalami kenaiikan menjelang Ramadan antara lain cabe yang memgalamk naik rata-rata Rp 5.000 per kg. Misalnya cabe rawit merah dari Rp 13.000 menjadi Rp 18.000 per kg. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.