Yogyakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta akan mengoperasikan perjalanan Kereta Api Luar Biasa (KLB) untuk sejumlah rute mulai Selasa, 12 Mei 2020. Pengoperasian KLB ini menyesuaikan dengan terbitnya Surat Edaran (SE) gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.
Manager Humas KAI Doap 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan KLB ini beroperasi bukan sebagai tujuan moda angkutan mudik Lebaran. Melainkan memudahkan mobilitas masyarakat terutama bagi petugas dalam penanganan Covid-19.
"Kereta ini kan bukan kereta Lebaran jadi bukan untuk mudik. Tapi KLB yang memudahkan mobilitas petugas terkait penanganan Covid-19," kata Eko kepada Tagar, Senin, 11 Mei 2020.
Meskipun demikian, calon penumpang tidak mudah mendapatkan tiket kereta seperti biasanya. Calon penumpang yang akan melakukan perjalanan harus memenuhi syarat-syarat yang berlaku. Salah satunya disertai surat keterangan dari gugus tugas yang menyatakan tidak tertular bibit Covid-19.
"Kalau dari masyarakat biasa ada surat keterangan dari lurah, kemudian ada surat keterangan sehat, kalau ASN, TNI maupun Polri memakai surat keterangan dari atasan termasuk surat sehat bebas Covid-19," ucapnya.
Pembelian tiket KLB, hanya bisa dilakukan langsung oleh calon penumpang tidak boleh diwakili. Transaksi pembelian juga tidak bisa melalui online dan dipesan satu Minggu sebelum keberangkatan.
Kereta ini kan bukan kereta Lebaran jadi bukan untuk mudik. Tapi KLB yang memudahkan mobilitas petugas terkait penanganan Covid-19.
"Penumpang harus beli ke stasiun langsung. Alasan kenapa tidak bisa diwakili, setelah syarat-syarat bebas Covid-19 lengkap, penumpang akan dicek suhunya. Walaupu awalnya sehat, namun pas mau berangkat suhunya lebih dari 38 ya gagal. Uang kembali 100 persen," ujarnya.
Untuk ongkos tiket KLB juga relatif mahal jika dibandingkan dengan kereta reguler pada musim mudik Lebaran. Biaya tarif KLB eksekutif batas bawah mulai dari Rp 420 ribu sampai Rp 1 juta. Sementara untuk KLB ekonomi tarif batas bawah sekitar Rp 90 ribu sampai Rp 450 ribu.
Kata Eko, seluruh perjalanan KLB sudah menyesuaikan dengan jadwal pembatasan transportasi umum di masing-masing wilayah yang sudah menerapkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar).
Ada beberapa rute yang menjadi relasi KLB. Yaitu, perjalanan dari Jakarta, Gambir, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Surabaya Pasar turi.
Adapun waktu pemberangkatan dari Jakarta, Gambir pukul 7.15 WIB. Kemudian sampai di Cirebon untuk isi air (bukan penumpang naik) pukul 10.24 WIB. Sampai di Purwokerto pukul 12.35 WIB sampai di Yogyakarta 15.10 WIB.
Dari Yogyakarta lanjut ke Solo Balapan pukul 16.04 WIB. Madiun pukul 17.24 WIB, Surabaya Pasar Turi pukul 19.40 WIB. "Jadi enggak bisa turun di Cirebon, Klaten, Wates, dan sebagainya," kata Eko.
KAI juga secara tegas dan ketat menerapkan protokol pencegahan Covid-19 mulai dari sebelum keberangkatan, dalam perjalanan, dan saat tiba di stasiun tujuan.
"Ada screening penumpang saat keberangkatan dan pemberhentian. Jangan sampai awal keberangkatan sehat, jadi harus dipastikan kesehatan penumpang saat turunnya juga," kata dia.
Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, KAI tetap membatasi kapasitas angkut dengan menjual hanya 50 persen. Tempat duduk dari kapasitas kereta, membuat batas antre dan duduk di stasiun dan kereta untuk menerapkan physical distancing, menyediakan alat pengukur suhu badan, ruang isolasi, pos kesehatan, hand sanitizer, wastafel portable di stasiun.
KLB rencananya akan beroperasi sampai akhir Mei 2020. Untuk informasi lebih lanjut, calon penumpang bisa menghubungi KAI di [email protected] atau [email protected]. []
Baca Juga:
- Antisipasi Lonjakan Corona Klaster Indogrosir Sleman
- Kisah Haru Siswi SD Belajar Online di Yogyakarta
- Terminal Giwangan Yogyakarta Usai Kebijakan Menhub