Keren, Cara Desa di Kudus Ini Bangkitkan Ekonomi Warganya

Pemerintah Desa Tumpangkrasak, Kudus, memfasilitasi Pasar Krempyeng. Bangkitkan ekonomi warganya dan untuk tingkatkan kesadaran protokol kesehatan.
Suasana Pasar Krempyeng Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kudus, Minggu, 4 Oktober 2020. Selain untuk bangkitkan ekonomi warganya, Pasar Krempyeng juga untuk sosialisasikan protokol kesehatan. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Pemerintah Desa (Pemdes) Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus punya cara kreatif untuk bangkitkan ekonomi warganya di tengah tantangan pandemi Covid-19. Sekaligus untuk mengkampanyekan kesadaran protokol kesehatan.

Caranya adalah dengan memfasilitasi pelaku UMKM dalam sebuah aktivitas yang diberi nama Pasar Krempyeng. Pasar Krempyeng adalah istilah aktivitas jual beli mirip di pasar yang hanya digelar di waktu dan tempat tertentu di luar pasar yang telah ada. Ada juga yang mengistilahkan Pasar Krempyeng dengan sebutan pasar kaget.   

Pasar Krempyeng di Desa Tumpangkrasak bukan sekadar tempat jual beli biasa. Pasar ini juga menjadi wadah bagi pelaku usaha kecil di Tumpangkrasak untuk bangkit di tengah pandemi Covid-19. Juga menjadi sarana bagi aparat desa mengajak dan mengenalkan warganya dengan kebiasaan baru yang dikenal dengan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Ibarat kata kami sambil menyelam minum air. Perekonomian warga kami bangkitkan, begitu dengan kesadaran mereka untuk melakukan 3M.

Kepala Desa Tumpangkrasak Sarjoko mengaku ide awal pembuatan Pasar Krempyeng ini bermula dari keluhan sejumlah pelaku UMKM di daerahnya yang mata pencariannya mati karena pandemi. Di sisi lain, kesadaran warga Tumpangkrasak untuk menjalankan 3M terhitung masih kurang.

"Ibarat kata kami sambil menyelam minum air. Perekonomian warga kami bangkitkan, begitu dengan kesadaran mereka untuk melakukan 3M," ujar Sarjoko saat ditemui Tagar di Balai Desa Tumpangkrasak, Minggu, 4 Oktober 2020.

Pasar Krempyeng ini, masih kata Sarjoko, digelar pihaknya sekali sepekan tepatnya setiap hari Minggu. Pasar yang mengular sepanjang jalan depan Balai Desa Tumpangkrasak ini menampung puluhan pelaku usaha lokal.

Baca juga: 

Mulai usaha makanan, minuman, konveksi, mainan anak hingga pernak pernik ada di sana. Buka mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB, pasar ini cukup ramai diserbu warga sekitar.

"Penjual dan pengunjung yang datang hanya dari warga lokal Tumpangkrasak. Jadi tidak menimbulkan kerumunan massa yang besar," tegas Sarjoko.

Menyoal penerapan protokol kesehatan di Pasar Krempyeng Tumpangkrasak, dari pengamatan Tagar, protokol kesehatan sudah berjalan dengan baik.

Para pedagang maupun pembeli yang datang telah menggunakan masker. Pasar tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan dan masker bagi pengunjung yang lupa menggunakan masker.

Baca lainnya: 

Aparat TNI dan Polri maupun Linmas berjaga di sejumlah titik untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan. Nampak sesekali mereka mengingatkan warga yang coba menurunkan maskernya saat berjalan-jalan di pasar.

"Kami berharap pasar ini bisa menginspirasi pemerintah desa lainnya. Kalau perekonomian masyarakat harus kembali bangkit di tengah pandemi. Namun, tentu harus diiringi penerapan protokol kesehatan ketat," imbuhnya.

Rahayu, 45 tahun, pedagang makanan tradisional, mengaku senang dengan adanya kegiatan Pasar Krempyeng di desanya.

"Biasanya saya jualan di depan sekolah. Pandemi membuat sekolah diliburkan, saya tidak memiliki penghasilan. Dengan Pasar Krempyeng ini, alhamdulillah ada masukan penghasilan," tutur dia. []

Berita terkait
Hari Batik Nasional, Ganjar: Terus Berinovasi dan Berkreasi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta di tengah pandemi, pelaku batik terus berkreasi dan berinovasi. Hari Batik Nasional.
Seniman di Jateng Boleh Pentas, Ganjar: tapi Virtual
Ganjar menolak memberi izin seniman pentas seperti sebelum pandemi. Tapi ia beri chanel Youtube-nya untuk pentas seni secara virtual.
Bantuan Permodalan Rp 4 Miliar untuk UMKM di Kota Semarang
Pemkot Semarang menyiapkan Rp 4 miliar untuk bantuan permodalan UMKM. Kredit lunak ini berbunga 3%.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.