Kenali 4 Risiko Investasi Pasar Modal

Ada tiga jenis profil risiko investor, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Masing-masing profil risiko ini tidak bisa disamakan.
Investasi (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Berinvestasi di pasar modal kian populer di kalangan masyarakat. Keuntungan yang bisa dirasakan dari investasi produk-produk pasar modal ialah menjaga nilai dana agar tidak tergerus oleh inflasi.

Investasi yang dilakukan para influencer di pasar modal semakin membuat anak-anak muda tergerak mengikuti aktivitas ini. Namun, perlu diingat, tidak semua orang bisa mengikuti strategi investasi para influencer tersebut.

Sebelum berinvestasi, setiap calon investor harus mengetahui profil risiko masing-masing. Ada tiga jenis profil risiko investor, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Masing-masing profil risiko ini tidak bisa disamakan dalam memilih instrumen investasi.

Sebagai investor, Anda menanamkan sejumlah dana atau investasi di produk-produk pasar modal, tentu saja dengan harapan uang yang telah diinvestasikan dapat berkembang dan mengeruk keuntungan lebih banyak dibandingkan dengan menyimpan uang di bank alias menabung.

Apa saja sih, resiko investasi pasar modal, simak penjelasannya berikut.


Risiko investasi saham

Selain keuntungan, Anda juga harus waspada terhadap risiko investasi. Secara umum, ada tiga risiko mendasar yang mesti diketahui agar tidak terjebak:


Risiko capital loss

Kebalikan dari capital gain, capital loss adalah kondisi saat Anda hanya berhasil menjual saham dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan ketika membelinya. Tentu saja ini berarti Anda kehilangan sejumlah modal akibat penjualan tersebut.


Risiko likuiditas

Di pasar modal, ada kemungkinan risiko likuiditas yang bisa mengancam para investor yang menitipkan dananya di lembar saham perusahaan. Risiko likuiditas membuat Anda akan kesulitan menjual saham Anda di waktu yang diinginkan. 

Biasanya ini terjadi karena perusahaan saham tersebut mulai tidak mendapat kepercayaan publik atau ada prediksi nilai sahamnya semakin rendah dan tidak akan berkembang.


Risiko kebangkrutan

Kebangkrutan adalah kondisi saat perusahaan tempat Anda menanamkan modal tiba-tiba tidak dapat melanjutkan usahanya karena dinyatakan bangkrut oleh pengadilan. 

Dalam situasi seperti ini, Anda tidak dapat memperoleh keuntungan lagi dan investasi yang Anda tanamkan bisa saja hilang.[]


(Erlangga)

Baca Juga:

Berita terkait
Li Ka-shing, Konglomerat Asia yang Kaya dari Saham
Maka tak heran Li Ka-shing menduduki posisi orang terkaya ke-35 dunia dengan kekayaan mencapai USD26,7 miliar (Rp391 triliun)
Profil Andika Sutoro Putra, Miliarder Muda Berkat Saham
aat ini, di usianya 26 tahun, dirinya sudah mendirikan lembaga pendidikan bernama Putra Investor School untuk mengajari masyarakat berinvestasi.
Profil Elon Musk, Konglomerat Dunia Pendiri Tesla
Pada bulan September 2020, kekayaan Musk ditaksir mencapai USD 102,9 miliar, menjadikannya orang terkaya ke-4 di dunia
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.