Jakarta - Berinvestasi di pasar modal kian populer di kalangan masyarakat. Keuntungan yang bisa dirasakan dari investasi produk-produk pasar modal ialah menjaga nilai dana agar tidak tergerus oleh inflasi.
Investasi yang dilakukan para influencer di pasar modal semakin membuat anak-anak muda tergerak mengikuti aktivitas ini. Namun, perlu diingat, tidak semua orang bisa mengikuti strategi investasi para influencer tersebut.
Sebelum berinvestasi, setiap calon investor harus mengetahui profil risiko masing-masing. Ada tiga jenis profil risiko investor, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Masing-masing profil risiko ini tidak bisa disamakan dalam memilih instrumen investasi.
Sebagai investor, Anda menanamkan sejumlah dana atau investasi di produk-produk pasar modal, tentu saja dengan harapan uang yang telah diinvestasikan dapat berkembang dan mengeruk keuntungan lebih banyak dibandingkan dengan menyimpan uang di bank alias menabung.
Apa saja sih, resiko investasi pasar modal, simak penjelasannya berikut.
Risiko investasi saham
Selain keuntungan, Anda juga harus waspada terhadap risiko investasi. Secara umum, ada tiga risiko mendasar yang mesti diketahui agar tidak terjebak:
Risiko capital loss
Kebalikan dari capital gain, capital loss adalah kondisi saat Anda hanya berhasil menjual saham dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan ketika membelinya. Tentu saja ini berarti Anda kehilangan sejumlah modal akibat penjualan tersebut.
Risiko likuiditas
Di pasar modal, ada kemungkinan risiko likuiditas yang bisa mengancam para investor yang menitipkan dananya di lembar saham perusahaan. Risiko likuiditas membuat Anda akan kesulitan menjual saham Anda di waktu yang diinginkan.
Biasanya ini terjadi karena perusahaan saham tersebut mulai tidak mendapat kepercayaan publik atau ada prediksi nilai sahamnya semakin rendah dan tidak akan berkembang.
Risiko kebangkrutan
Kebangkrutan adalah kondisi saat perusahaan tempat Anda menanamkan modal tiba-tiba tidak dapat melanjutkan usahanya karena dinyatakan bangkrut oleh pengadilan.
Dalam situasi seperti ini, Anda tidak dapat memperoleh keuntungan lagi dan investasi yang Anda tanamkan bisa saja hilang.[]
(Erlangga)
Baca Juga:
- Growth Lebih Menarik! Ini Cara Buka Investasi Saham Luar Negeri
- 3 Cara Berinvestasi Paling Aman di Pasar Modal
- OJK: Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp 273,9 Triliun
- IA-ITB & Sinergi Pasar Modal Alokasikan 60 Ribu Dosis Vaksin