Regulator Obat Uni Eropa Mencermati Perkembangan Omicron

Regulator obat Uni Eropa, 9 Desember 2021, mengatakan pihaknya mengikuti dengan cermat varian baru virus corona Omicron
Kantor Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA) di Amsterdam, Belanda, 18 Desember 2020 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Piroschka van de Wouw)

Jakarta – Regulator obat Uni Eropa, 9 Desember 2021, mengatakan pihaknya mengikuti dengan cermat varian baru virus corona Omicron dan apakah diperlukan vaksin terbaru untuk melawannya.

Perusahaan pembuat vaksin berlomba-lomba memperbarui vaksin Covid-19 mereka terhadap ancaman virus corona terbaru bahkan sebelum perubahan itu jelas diperlukan.

“Pada tahap ini, kita tidak memiliki cukup data tentang dampak varian itu terhadap efektivitas vaksin yang disetujui. Namun kami terus mengamati pengumpulan bukti-bukti terkait. Bagaimanapun, kami bersiap mengambil tindakan cepat jika diperlukan,” kata Marco Cavaleri, kepala ancaman kesehatan biologis dan strategi vaksin di European Medicines Agency (EMA), dalam sebuah konferensi pers virtual.

varian omicron plus deltaIlustrasi: Pemerintah negara-negara di seluruh dunia kini sedang mempertimbangkan peraturan-peraturan baru di tengah meningkatnya kasus varian Omicron dan Delta (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Cavaleri menyampaikan EMA berharap “dalam waktu tiga hingga empat bulan kami dapat menyetujui vaksin untuk varian Omicron.”

Jangka waktu itu dimulai dari awal pengembangan hingga persetujuan, kata badan tersebut setelah briefing.

Cavaleri juga menambahkan badan Uni Eropa itu berharap dapat memberi lampu hijau untuk vaksin yang kelima yang akan digunakan di blok 27 negara itu sebelum akhir tahun, dan itu berupa keputusan otorisasi untuk vaksin virus corona dari perusahaan bioteknologi Amerika, Novavax (mg/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Varian Omicron Sudah Terdeteksi di 38 Negara

Dukung Langkah Pemerintah Dalam Antisipasi Varian Omicron

Cegah Varian Omicron, Indonesia Tolak Kedatangan dari 8 Negara Afrika

Nepal Laporkan Kasus Omicron Pertama

Berita terkait
Ilmuwan AS: Omicron Tak Lebih Berbahaya Dibanding Delta
Ilmuwan top Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci mengatakan indikasi awal menunjukkan varian Omicron Covid-19 tidak lebih buruk dari pada delta.