Kemkop UKM: Berjualan Secara Online Bisa Tembus Pasar Global

Kemenkop UKM mengatakan, UMKM yang eksis dan mampu mempertahankan omzet penjualannya adalah UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital.
Kementerian Koperasi dan UKM menggelar pelatihan kepada UMKM. (Foto:Tagar/Kemkop UKM)

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan, digitalisasi UMKM mutlak dilakukan lantaran UMKM yang eksis dan mampu mempertahankan omzet penjualannya adalah UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Oleh sebab itu, Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengajak pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) untuk bisa beradaptasi dengan kondisi di tengah pandemi Covid-19 ini dengan cara meningkatkan pemasaran produk secara online.

"Caranya, dengan meningkatkan pemasaran produk melalui online atau marketplace. ketika sudah menerapkan pemasaran online, tidak menutup kemungkinan pelaku UMK dapat menembus pasar global (ekspor)”, kata Arif saat acara pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat sosial, di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis 8 Oktober 2020. Dalam acara pelatihan tersebut, para peserta diberikan motivasi kewirausahaan, penyusunan bisnis plan, perkoperasian, dan digital marketing.

"Harus punya keinginan dan mimpi ke arah sana (ekspor). Dan UMK harus belajar bagaimana tata kelola melakukan ekspor. Ada pelatihan online untuk itu dan setelah pelatihan ini, saya berharap jaringan usaha bisa berkembang. Ingat, luasnya networking sangat penting dalam pengembangan UMK," imbuh Arif.

Caranya, dengan meningkatkan pemasaran produk melalui online atau marketplace. ketika sudah menerapkan pemasaran online, tidak menutup kemungkinan pelaku UMK dapat menembus pasar global (ekspor).

Untuk meningkatkan kualitas SDM, Arif merujuk website edukukm.id dan Rumah BUMN. Arif meyakini, bila UMK selalu menambah ilmu dan pengetahuan melalui pelatihan-pelatihan, pasar dan kapasitas usaha akan meningkat. "Kita harus bisa memanfaatkan potensi yang ada di wilayah kita. Misalnya, untuk sektor peternakan sapi dan kambing, masih bisa berkembang hingga bisa memiliki industri olahan sendiri. Dari mulai industri olahan susu, hingga keju," jelas Arif.

Begitu juga dengan potensi pasar kopi yang masih bisa dikembangkan hingga ke mancanegara. "Masyarakat Timur Tengah dan Eropa sangat menyukai rasa kopi asal Indonesia. Masalahnya di kita adalah menyangkut suplai kopi yang masih kalah dari suplai dari Brazil dan Vietnam," ungkap Arif.

Namun, bila UMK mengekspor produknya secara sendiri-sendiri, maka ongkosnya akan menjadi mahal. Dalam hal ini, KemenkopUKM sudah memiliki beberapa strategi untuk meningkatkan kapasitas usaha pelaku UMKM di Indonesia. Diantaranya, perluasan akses pasar dengan cara sinergi dengan Kementerian/Lembaga lain dalam menyerap produk UMK.[]

Berita terkait
Teten: Cipta Kerja Mudahkan Pengembangan Koperasi dan UMKM
Menkop UKM Teten Masduki menegaskan, Cipta Kerja antara lain mempermudah akses pembiayaan, pasar, dan pengembangan usaha bagi koperasi dan UMKM.
Teknologi, Kunci Sukses UKM Indonesia di Tengah Pandemi
SAP dalam risetnya mengungkapkan bahwa teknologi merupakan kunci sukses bagi UKM Indonesia di tengah pandemi.
Teten Masduki Gandeng Belanda Buat Koperasi Pertanian
Menkop UKM Teten Masduki bekerja sama dengan Belanda mengembangkan model koperasi pertanian dan salurkan banpres produktif usaha mikro tahap 2.