Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Belanda untuk mengembangkan model koperasi pertanian yang dapat dijadikan model bisnis koperasi di tanah air.
Mereka berkoperasi, kemudian membentuk PT dan membangun pabrik besar modern, dengan investasi hingga Rp40 miliar, dengan Rp12 miliar di antaranya diperoleh dari koperasi petani.
“Kami menyiapkan ‘piloting business model’ korporasi petani atau nelayan yang kami replikasi di berbagai tempat; ada beberapa, misalnya beras seluas 800 hektar di Demak, kelapa sawit di Pelalawan Riau, serta beberapa komoditas lain yang bagus untuk piloting kerja sama antar kementerian,” kata Teten Masduki dalam jumpa pers di Bogor, Selasa 6 Oktober 2020.
Model bisnis yang dikembangkan, misalnya untuk petani sawit di Pelelawan, Riau, didorong untuk berkoperasi untuk kemudian membangun pengolahan CPO. Selain itu, petani beras di Demak, Jawa Tengah, didorong untuk mengembangkan sawah seluas 100 hektar. Hasil dari awah tersebut untuk diekspor juga sebagian masuk ke pasar ritel domestik. Ketika permintaan terus meningkat, para petani tersebut dapat memperluas lahan hingga 800 hektar.
“Mereka berkoperasi, kemudian membentuk PT dan membangun pabrik besar modern, dengan investasi hingga Rp40 miliar, dengan Rp12 miliar di antaranya diperoleh dari koperasi petani. Model seperti ini nanti kita integrasikan ke sistem pembiayaan KUR untuk petani penggarap dalam mengembangkan padi,” Kata Teten.
Ke depan, Teten juga akan mereplikasikan model bisnis serupa ke komoditas lain termasuk garam, ikan, dan lainnya, dengan menggandeng kementerian/lembaga lain, termasuk BUMN.
Selain itu, dia juga menambahkan bahwa pihaknya akan menyalurkan bantuan presiden produktif untuk usaha mikro tahap kedua. “Kita akan masuk tahap berikutnya, penambahan menjadi 12 juta pelaku Usaha Mikro yang akan menerima program Banpres ini,” tegas Menteri Teten. Sejak diluncurkan pada minggu ketiga Agustus 2020, banpres produktif telah diberikan kepada 9,1 juta pelaku usaha mikro, dengan dana hibah sebesar Rp 2,4 juta.
- Baca Juga : Teten Masduki: Jabatan Wamen Ada Jika Diperlukan
- Baca Juga : Teten Masduki: Universitas Perlu Laboratorium Kewirausahaan
Penyaluran banpres produktif untuk usaha mikro ini, menurut Teten hampir mencapai 100 persen dari total Rp 22 triliun dana yang disiapkan. Adapun tahap kedua banpres produktif, akan disalurkan kepada tiga juta pelaku usaha mikro.[]